Liputan6.com, Jakarta Semakin banyak manajer kekayaan di Asia yang mendirikan kantor di Dubai, memanfaatkan hubungan diplomatik yang semakin baik antara China dan Uni Emirat Arab (UEA).
Sejumlah manager kekayaan mengungkapkan bahwa Dubai kini menjadi pusat kekayaan pilihan bagi banyak pengusaha dan keluarga kaya di Asia, terutama China dalam upaya memperluas bisnis mereka.
Baca Juga
Melansir Channel News Asia, Rabu (10/1/2024) sebuah manajer kekayaan terkemuka di China, Noah Holding yang mengawasi aset klien senilai sekitar USD 23 miliar, misalnya, berupaya untuk mendapat izin usaha di Dubai pada akhir tahun ini.
Advertisement
Kepala keuangan Noah Holding, Qing Pan, mengungkapkan bahwa kantor baru di Dubai nantinya akan melayani pengusaha China yang mendirikan bisnis mereka di pasar tersebut.
"Strategi Noah adalah mengikuti pertumbuhan kekayaan klien. Itu sebabnya kami harus berada di sana dan menjaga kekayaan yang dihasilkan secara lokal," ungkap Qing Pan, seraya menambahkan bahwa perusahaan tersebut berencana mengirim beberapa staf dari China terlebih dahulu dan kemudian merekrut staf lokal.
"Banyak pengusaha China mencari pasar baru dan mendiversifikasi rantai pasokan mereka, dan banyak yang tertarik dengan peluang yang ditawarkan Timur Tengah," bebernya.
Selain itu, Uni Emirat Arab baru-baru ini juga memperkenalkan insentif seperti sistem "visa emas".
Dubai meluncurkan "pusat kekayaan keluarga" tahun lalu untuk membantu individu dan bisnis asing mengatasi masalah budaya dan pemerintahan.
Hasilnya, para manajer kekayaan negara-negara Barat, termasuk bank swasta Swiss, Lombard Odier, berupaya memperluas kehadiran bisnis mereka di Uni Emirat Arab untuk memanfaatkan masuknya ekspatriat dan pertumbuhan populasi orang-orang kaya.
UEA Catat Peningkatan Warga Kaya Tertinggi di Dunia
Jumlah individu dengan kekayaan bersih tinggi (HNWI) secara global turun 3,3 persen menjadi 21,7 juta pada tahun 2022, namun populasi HNWI di Timur Tengah meningkat 2,8 persen pada tahun yang sama, menurut laporan kekayaan Capgemini tahun 2023.
UEA merupakan negara dengan arus masuk jutawan tertinggi di dunia pada tahun 2022, dan pusat kekayaan swasta ini diperkirakan akan menerima arus masuk bersih sebanyak 4.500 jutawan lagi pada tahun 2023, menurut data dari penasihat kekayaan dan imigrasi Henley & Partners yang berbasis di Dubai.
Di Asia, Hong Kong dan Singapura telah lama menjadi pusat kekayaan luar negeri yang paling disukai oleh orang-orang kaya.
Namun beberapa klien kini ingin melakukan diversifikasi ke pasar lain dan mendapatkan peluang investasi baru, kata manajer kekayaan.
Advertisement
Manajemen Aset Kekayaan Kian Bertambah di UEA
Sebuah survei baru-baru ini terhadap 76 kantor tunggal dan multi-keluarga yang berbasis di Asia Pasifik, yang dilakukan oleh Campden Wealth dan Raffles Family Office, menemukan rata-rata alokasi aset ke kawasan Timur Tengah hanya 1 persen, dengan 7 persen responden berencana untuk meningkatkannya.
"Kita hidup di masa yang sangat menarik ketika geopolitik menjadi lebih penting bagi keluarga dibandingkan sebelumnya," kata Manish Tibrewal, salah satu pendiri Farro Capital Singapura, seraya menambahkan bahwa dorongan Dubai untuk mengatur aset virtual, dan sistem visa emas, antara lain, telah memberikan dampak positif bagi keluarga. meningkatkan daya tariknya.