Rupiah Perkasa ke 15.726 per Dolar AS, Pelaku Pasar Antisipasi Pemangkasan Bunga Fed

Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah 15.720 per dolar AS sampai dengan 15.700 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah 15.800 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 02 Feb 2024, 10:20 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 10:20 WIB
Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Sudah Masuk Level Undervalued
Pada Jumat (2/2/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka naik 39 poin atau 0,24 persen menjadi 15.726 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar 15.765 per dolar AS. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS bergerak menguat pada perdagangan Jumat ini. Penguatan rupiah ini terjadi seiring pelaku pasar mengantisipasi kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed dimulai pada Mei 2024.

Pada Jumat (2/2/2024), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta dibuka naik 39 poin atau 0,24 persen menjadi 15.726 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar 15.765 per dolar AS.

"Rupiah berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah para pelaku pasar mulai mengantisipasi pemangkasan suku bunga acuan AS akan dilakukan di bulan Mei," kata pengamat pasar uang Ariston Jendra dikutip dari Antara. 

Ariston menuturkan klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis Kamis 1 Februari 2024 dan data Non Farm Payroll versi Automatic Data Processing (ADP) yang dirilis Rabu malam 31 Januari 2024 menunjukkan pelemahan situasi tenaga kerja AS. Keduanya dirilis lebih buruk dari ekspektasi pasar.

Klaim tunjangan pengangguran meningkat menjadi 224 ribu, dibanding harapan pasar sebesar 213 ribu. Sedangkan data tenaga kerja ADP Januari 2024 mencatat 107 ribu pekerjaan, lebih rendah dari ekspektasi pasar sebesar 145 ribu pekerjaan, dan turun dari sebelumnya 158 ribu pada Desember 2023.

"Sentimen pasar juga terlihat cukup positif pagi ini dengan indeks saham Asia bergerak menguat pagi ini," ujarnya.

Survei CME FedWatch Tool menunjukkan peluang pemangkasan yang tinggi pada Mei 2024 yaitu sekitar 93 persen.

Di sisi lain, sikap pasar bisa berubah. Pasar masih menantikan data Non Farm Payroll dan komponen tenaga kerja lainnya versi pemerintah yang akan dirilis malam ini.

Oleh karena itu, pelaku pasar mungkin juga menahan diri atau berhati-hati sehingga pelemahan dolar AS mungkin tertahan.

Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah 15.720 per dolar AS sampai dengan 15.700 per dolar AS, dengan potensi pelemahan ke arah 15.800 per dolar AS.

Rupiah Menguat di 2023, Baht dan Peso Kalah Jauh

FOTO: Bank Indonesia Yakin Rupiah Terus Menguat
Tumpukan mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Bank Indonesia mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali sesuai dengan fundamental. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengabarkan, nilai tukar rupiah pada 2023 cenderung mengalami penguatan lebih besar dibanding negara-negara tetangga di kawasan ASEAN, semisal baht Thailand dan Peso Filipina.

Menurut dia, stabilitas kurs rupiah ini terjaga berkat konsistensi kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah.

"Kurs rupiah 2023 pada akhir Desember secara point to point menguat 1,11 persen YoY dibanding akhir tahun sebelumnya," ujar Sri Mulyani dalam sesi konferensi pers hasil rapat I tahun 2024 Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (30/1/2024).

"Ini berarti apresiasi rupiah hingga akhir 2023 lebih baik dibanding penguatan mata uang ASEAN seperti baht Thailand 0,67 persen, peso Filipina 0,62 persen," terang dia.

 

Operasi Moneter

Selain berkat stabilisasi moneter, Sri Mulyani menyebut stabilitas nilai tukar rupiah turut didukung penguatan strategi operasi moneter.

"Ini didukung kebijakan stabilisasi Bank Indonesia dan kembali masuknya aliran modal (capital inflow), baik kepada saham maupun surat berharga negara (SBN), sejalan dengan tetap menariknya imbal hasil aset keuangan domestik," tuturnya.

"Ke depan, nilai tukar rupiah akan tetap stabil dengan kecenderungan menguat didukung oleh meredanya tekanan penguatan dolar Amerika Serikat," sebut Sri Mulyani.

Untuk diketahui, kurs rupiah terpantau terus mengalami penguatan pada awal tahun ini. Adapun pada Selasa (30/1/2024), nilai tukar rupiah dibuka di posisi Rp 15.805 per dolar AS, menguat tipis 5 poin atau 0,03 persen dari posisi sebelumnya.

Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona
Infografis Rupiah dan Bursa Saham Bergulat Melawan Corona (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya