Hapus Kesenjangan Digital di Indonesia, EdgePoint Rekomendasikan Diskon Tarif untuk Pedesaan

Terdapat dua kelompok masyarakat yang mengalami kesenjangan digital di Asia Tenggara. Pertama adalah mereka atau golongan masyarakat yang tidak memiliki akses telekomunikasi sama sekali. Kedua adalah kelompok yang memiliki akses tetapi konektivitas buruk yang umumnya cakupan 4G yang rendah.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Feb 2024, 15:18 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2024, 19:55 WIB
Melihat Perawatan Tower Telekomunikasi di Kepulauan Seribu
EdgePoint Infrastructure telah melakukan riset dan kajian mengenai hambatan akses internet dari perspektif infrastruktur di tiga negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - EdgePoint Infrastructure, perusahaan infrastruktur telekomunikasi telah merilis whitepaper yang berisi kesenjangan digital di Asia Tenggara. Terdapat tiga negara yang menjadi perhatian EdgePoint dari whitepaper ini yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina.

CEO PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk Raymond Yan menjelaskan, EdgePoint Infrastructure telah melakukan riset dan kajian mengenai hambatan akses internet dari perspektif infrastruktur di tiga negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Untuk diketahui, Centratama Telekomunikasi Indonesia adalah perusahaan infrastruktur menara telekomunikasi yang merupakan bagian dari Edgepoint Infrastructure.

Terdapat tiga tujuan dari kajian yang dilakukan pada akhir tahun lalu ini. Pertama adalah melihat hambatan akses internet dari perspektif infrastruktur. Kedua adalah menyusun rekomendasi kebijakan dari kesenjangan digital di Malaysia, Indonesia dan Filipina.

Terakhir adalah mengajak keterlibatan pada pemangku kepentingan di sektor telekomunikasi untuk mendorong pertumbuhan industri.

"Kajian ini sangat penting karena infrastruktur telekomunikasi ini mampu memberikan dorongan yang besar kepada pertumbuhan ekonomi. Seperti diketahui bahwa pemerintah Indonesia terus mendorong digitalisasi kepada para pengusaha UMKM," jelas Raymond kepada Liputan6.com, seperti ditulis Jumat (9/2/2024).

Raymond melanjutkan, dari kajian tersebut terdapat dua kelompok masyarakat yang mengalami kesenjangan digital di Asia Tenggara. Pertama adalah mereka atau golongan masyarakat yang tidak memiliki akses telekomunikasi sama sekali. Kedua adalah kelompok yang memiliki akses tetapi konektivitas buruk yang umumnya cakupan 4G yang rendah.

Kelompok yang tidak memiliki akses telekomunikasi sama sekali ini biasanya berada di pedesaan dan terpencilbiasanya. Selain itu, mereka sebagian besar adalah masyarakat dengan pendapatan rendah.

Sedangkan kelompok kedua atau adalah penduduk yang tinggal di perkotaan dan daerah pinggiran kota, khususnya kelompok berpendapatan rendah.

 

Rekomendasi

Melihat Perawatan Tower Telekomunikasi di Kepulauan Seribu
EdgePoint Infrastructure telah melakukan riset dan kajian mengenai hambatan akses internet dari perspektif infrastruktur di tiga negara yaitu Malaysia, Indonesia dan Filipina. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Untuk itu, EdgePoint telah memberikan sembilan rekomendasi kebijakan yang dianggap mampu mengatasi permasalahan konektivitas atau kesenjangan digital yang terjadi di Asia Tenggara saat ini:

1. Mereformasi pencairan dana untuk inisiatif akses universal untuk memastikan dana digunakan secara lebih efisien dan dapat dengan cepat memberikan manfaat bagi masyarakat pedesaan.

2. Memtakan infrastruktur dan meningkatkan akses ke informasi untuk membantu penyedia layanan dalam membuat keputusan penyebaran strategis. Contohnya daerah ekonomi rendah memerlukan pendanaan dari pemerintah karena tidak menguntungkan bagi sektor swasta.

3. Meningkatkan pendanaan untuk infrastruktur backhaul dengan akses bersama di daerah pedesaan, karena hal ini merupakan kontributor utama terhadap kesenjangan cakupan di seluruh pasar.

4. Membuat program yang ditargetkan untuk meningkatkan cakupan di fasilitas-fasilitas penting di daerah pedesaan dan daerah yang kurang terlayani.

5. Mengamanatkan akses untuk fasilitas TIK dalam ruangan untuk memungkinkan cakupan dalam gedung yang kuat melalui undang-undang yang mengizinkan pemegang lisensi telekomunikasi untuk memasang peralatan yang diperlukan.

6. Membangun standar kualitas untuk cakupan seluler sebagai komitmen bagi untuk menyebarkan infrastruktur.

Khusus untuk Indonesia EdgePoint merekomendasikan rasionalisasi biaya spektrum atau menawarkan diskon di wilayah pedesaan sehingga bisa meningkatkan akses masyarakat di pedesaan akan konektivitas atau kesenjangan digital.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya