Petani Muda Sulit Dapat Modal Usaha, KUR jadi Solusi

Upaya Kementerian Pertanian RI mendorong regenerasi pertanian, khususnya di kalangan petani muda adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

oleh Septian Deny diperbarui 13 Mei 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 13 Mei 2024, 20:10 WIB
Pertanian.
Ilustrasi petani sedang berada di sawah. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Upaya Kementerian Pertanian RI mendorong regenerasi pertanian, khususnya di kalangan petani muda adalah langkah penting untuk memastikan keberlanjutan sektor pertanian di masa depan.

Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman mendorong para petani muda untuk memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan bagi usaha pertanian mereka, yang didukung Kementan melalui Program Tani Akur.

"Pencapaian KUR oleh petani muda akan memberi dukungan penting dalam perkembangan pertanian yang modern dan mandiri," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/5/2024).

Hal senada dikemukakan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi bahwa strategi Tani Akur merupakan langkah tepat mendukung pengembangan wirausahawan muda di sektor pertanian.

"Program Tani Akur memiliki potensi besar dalam menjawab tantangan yang dihadapi pembangunan pertanian kita," katanya.

Program KUR, kata Dedi Nursyamsi, merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses modal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah [UMKM] termasuk di sektor pertanian dengan suku bunga rendah dan jaminan kredit yang disediakan oleh pemerintah.

Guna membuka wawasan dan mendorong petani muda memanfaatkan KUR, Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit [PPIU] dari Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services [YESS] di Provinsi Jawa Timur menggelar webinar Millennial Agriculture Forum [MAF] edisi Tani Akur pada Rabu [8/5] di Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] Ngunut selaku Business Development Services Provider [BDSP] YESS di Kabupaten Tulungagung.

Webinar MAF dengan tema ´Dukungan Lembaga Keuangan dalam Ekosistem Pertanian´ menghadirkan narasumber dari perbankan dan pelaku usaha pertanian untuk memberikan wawasan dan dukungan bagi petani muda.

 

Petani Muda

harga beras di tingkat penggilingan
Petani merontokkan padi jenis baligo di sawahnya kawasan Sukamakmur, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/04/2024). (merdeka.com/Arie Basuki)

Hadir pimpinan Kredit Mikro Bank Jatim wilayah Tulungagung, Okik Rizki Andrian; Ketua Koperasi Agritama YESS Tulungagung, Wahyu Candra; local champion dari Owner Berkah Lembu, Nuril Anwar dan Koordinator BPP Ngunut, Asringah.

Kegiatan MAF dihadiri 25 petani muda secara tatap muka (offline) dan lebih 200 peserta via daring (online) yang terdiri atas penyuluh dan petani muda. Dibuka oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian BPPSDMP Kementan (Pusdiktan) Idha Widi Arsanti via online didampingi Project Manager YESS Jawa Timur, Acep Hariri.

"Kegiatan MAF yang rutin diadakan, diharapkan dapat memfasilitasi bagaimana proses perekonomian atau bisnis bisa dijalankan. Penyuluh memegang peran penting dalam mendampingi petani muda membangun bisnis pertanian," kata Kapusdik yang akrab disapa Santi.

Penyuluh, katanya, yang paling dekat dengan stakeholders atau pendamping dari pemerintah. Lembaga keuangan seperti Bank Jatim dapat membantu para petani muda mengakses modal perbankan bagi pengembangan usahanya.

Terpisah, Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana mengharapkan webinar MAF yang dipusatkan di BPP Ngunut, Tulungagung memberikan wawasan berharga bagi para petani muda, dalam mengembangkan usaha pertanian mereka sekaligus mendorong regenerasi dan keberlanjutan sektor pertanian Indonesia.

Mentan ke Petani: Pupuk Subsidi Melimpah, Segera Tebus!

Mentan Amran Dorong Pengembangan VUB Padi IPB 9G
Mentan Amran Sulaiman saat melakukan kunjungan kerja ke Lamongan, Jawa Timur, Jumat. (19/4/2024).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini alokasi pupuk subsidi cukup melimpah. Dengan demikian, diharapkan bisa memperlancar masa tanam petani.

Untuk itu, Mentan mengimbau petani yang berhak mendapatkan alokasi pupuk bersubsidi agar segera menebus kuota yang bisa didapatkan sehingga bisa memaksimalkan percepatan tanam dan produksi padi.

"Alhamdulillah penambahan alokasi pupuk subsidi sudah ditetapkan, maka petani dapat segera memanfaatkan pupuk bersubsidi ini untuk percepatan tanam dan produksi. Hal ini agar musim tanam berikutnya seluruh kuota terserap secara maksimal dan proses tanam tidak terhambat,” kata Amran dikutip dari Antara, Minggu (5/5/2024).

Mentan mengatakan, penambahan pupuk subsidi dari 4,7 juta ton menjadi 9,5 juta ton atau naik 100 persen telah mendapat persetujuan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Dan saat ini penambahan pupuk sudah mulai didistribusikan dan penebusannya pun juga semakin mudah, dengan menggunakan kartu tani atau hanya dengan menggunakan KTP,” ujar Mentan Amran.

Realisasi Pupuk Subsidi

Dia mengatakan, berdasarkan data per 30 April 2024, realisasi pupuk subsidi saat ini mencapai 18,12 persen dari total alokasi 9.550.000 ton. Dari realisasinya penyaluran yang belum banyak, Amran berharap agar para petani segera melakukan penebusan pupuk.

"Masih ada kuota lebih dari 50 persen dari seluruh total alokasi. Segera tebus pupuk yang tersedia, agar tidak ada lagi cerita pupuk langka tahun ini," kata Mentan Amran.

 

Tekan Impor

Wujudkan Pertanian Modern, Mentan Amran Cek Pemasangan Pompanisasi di Merauke
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pemasangan pompanisasi di Desa Amunkay, Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke.

Amran mengatakan, Permentan Nomor 01 Tahun 2024 sebagai revisi Permentan Nomor 10 Tahun 2022 tentang Tata Cara Penetapan Alokasi dan HET Pupuk Bersubsidi bertujuan untuk memperbaiki tata kelola pupuk subsidi serta meningkatkan hasil produksi pertanian, guna menekan dampak El Nino yang berujung pada impor hasil pertanian.

"Nah ke depan bagaimana kita bisa menekan impor tahun depan, karena sekarang ini impor kita 3,5 juta (beras) itu bisa naik lagi, kalau kita tidak tekan dari sekarang," katanya.

Adapun syarat petani untuk menebus pupuk bersubsidi yakni, petani harus tergabung ke dalam Poktan dan terdaftar dalam e-RDKK yang bersumber dari SIMLUHTAN.

"Pastikan petani terdaftar dalam e-RDKK. Alokasi pupuk bersubsidi dirinci berdasarkan jenis pupuk, jumlah pupuk, dan sebaran wilayah.Pertimbangan penetapan alokasi : e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas baku sawah dan LP2B," tuturnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya