Pakai Pupuk Asal Indonesia, Produktivitas Padi di Timor Leste Melesat 2 Kali Lipat

Petrokimia Gresik sukses meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare, dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton-3 ton.

oleh Septian Deny diperbarui 15 Mei 2024, 15:44 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2024, 15:44 WIB
Petrokimia Gresik
Petrokimia Gresik sukses meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare, dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton-3 ton. Hal ini terlihat dari panen raya "The Rice Harvest Ceremony" bersama Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta di Kecamatan Vemasse, Kabupaten Baucau, Timor Leste, Selasa (14/5/2024). (Dok. Petrokimia Gresik)

Liputan6.com, Jakarta Petrokimia Gresik sukses meningkatkan produktivitas padi di Timor Leste menjadi 7,5 ton per hektare, dari sebelumnya rata-rata hanya 1,5 ton-3 ton. Hal ini terlihat dari panen raya "The Rice Harvest Ceremony" bersama Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta di Kecamatan Vemasse, Kabupaten Baucau, Timor Leste, Selasa (14/5/2024).

Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Gusrizal menyampaikan bahwa, panen raya ini merupakan bukti komitmen Pupuk Indonesia bersama anak perusahaannya terhadap pembangunan sektor pertanian Timor Leste.

Pertanian adalah tulang punggung perekonomian Timor Leste yang menyediakan lapangan kerja dan penghidupan bagi sebagian besar penduduknya. Hal ini merupakan sumber penting ketahanan dan ketersediaan pangan bagi masyarakat Timor Leste.

"Implementasi dari komitmen ini, Pupuk Indonesia bersama Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik yang merupakan perusahaan afiliasi group telah melakukan kerja sama dengan Pemerintah Timor Leste untuk memberikan petani akses terhadap pupuk berkualitas tinggi dan input  pertanian lainnya," ujar Gusrizal dikutip Rabu (15/5/2024).

Panen raya ini merupakan hasil demonstration plot (demplot) yang dilakukan oleh Petrokimia Gresik bersama anak perusahaannya, yaitu PT Petrosida Gresik dengan menggandeng Camara de Comercio e Industria de Timor-Leste (CCI TL). Demplot ini  mengaplikasikan produk nonsubsidi andalan Petrokimia Gresik dan Petrosida Gresik.

Sementara Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menambahkan, ada peningkatan signifikan dari hasil demplot di Timor Leste, yaitu sekitar 500 persen. Kerja sama ini menjadi komitmen perusahaan untuk mendukung perkembangan pertanian dan pemenuhan pangan dunia, yang saat ini tengah menjadi isu global.

"Alhamdulillah demplot yang kita lakukan bisa memberikan hasil optimal sehingga mampu menjadi harapan baru bagi peningkatan ketersediaan pangan dunia. Hasil positif demplot ini pun ditindaklanjuti dengan kerja sama Bisnis Purchase Order Perdana Distributor Timor Agronova yang telah ditandatangani kemarin, berupa pembelian 18 ton pupuk dan 2 ton pestisida yang dikirim dalam tiga kontainer," ujar Dwi Satriyo.

 

 

 

Pola Pemupukan

Gagal Panen Petani Bakar Sawah
Seorang petani di Gorontalo membakar sawahnya yang gagal panen lantaran kekurangan pasokan air di musim kemarau. Setidaknya ada puluhan hektare sawah di Gorontalo yang gagal panen akibat kekurangan pasokan air. (Liputan6.com/ Arfandi Ibrahim)

Ia menambahkan, demplot di Timor Leste ini menerapkan pola pemupukan berimbang 5:3:2 yang telah diterapkan Petrokimia Gresik di sejumlah daerah. Artinya untuk satu hektare lahan padi mengaplikasikan 500 kg pupuk organik, 300 kg NPK Phonska Plus dan 200 kg ZA Plus.

Selain itu, demplot ini juga dikawal dengan pengendalian hama menggunakan pestisida yang diproduksi Petrokimia Gresik melalui salah satu anak perusahaannya, yaitu Petrosida Gresik.

"Panen demplot ini awalnya kita terget sebesar 6 ton setiap hektarenya. Ternyata teknologi kami mampu menghasilkan panen hingga 7,5 ton per hektare. Selain itu juga dengan teknologi yang ditawarkan Petrokimia Gresik, penanaman padi di Timor Leste bisa dilakukan sebanyak dua hingga tiga kali dalam setahun. Padahal selama ini hanya bisa dilakukan setahun sekali," tandas Dwi Satriyo.

Lebih lanjut ia menjelaskan, kerja sama tiga kontainer tersebut baru tahap awal dari target capaian sebanyak 20 hingga 30 kontainer di tahun 2024. Ia berharap kerja sama ini bisa mendukung swasembada pangan di Timor Leste.

"Sebagai bagian dari Pupuk Indonesia, kami berkomitmen untuk mendukung kemajuan pertanian tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara tetangga, termasuk Timor Leste. Persoalan pangan menjadi persoalan dunia yang harus kita atasi bersama-sama," ujar Dwi Satriyo.

 

 

Potensi Pertanian

Kementan
Ilustrasi sawah milik petani/Istimewa.

Di tempat yang sama, Presiden Timor Leste, Jose Manuel Ramos Horta menyampaikan terima kasih atas kerja sama Petrokimia Gresik di Baucau. Menurutnya, Baucau memiliki potensi pertanian yang baik, tapi dibutuhkan upaya untuk mencapai swasembada pangan di negaranya.

"Terima kasih kepada kawan-kawan dari Indonesia. Semoga kerja sama ini membawa kemajuan pertanian yang sekarang menjadi perhatian dunia," ujarnya.

Terakhir, Direktur Utama Petrosida Gresik, Widodo Heru Sulistyo menambahkan bahwa Petrosida Gresik siap mensupport ketahanan dan kemandirian Pangan Timor Leste yang dicanangkan tahun 2025. Sebagai perusahaan pestisida, Petrosida Gresik berperan untuk pengendalian hama dan penyakit dan menyediakan pupuk hayati dan organik, zat pengatur tumbuh tanaman, benih serta teknologi pertanian yang handal.

"Petrosida Gresik menggunakan kaidah 6T, yaitu tepat dosis, tepat mutu, tepat jenis, tepat cara aplikasi, tepat sasaran, tepat waktu aplikasi dapat membantu memaksimalkan hasil pertanian khususnya untuk Timor Leste dan dibuktikan dengan hasil demplot pada hari ini," pungkasnya.

 

Infografis Harga Pangan Meroket
Infografis Harga Pangan Meroket (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya