Restrukturisasi Waskita Karya Mulus, Kinerja Keuangan Bakal Positif

Waskita Karya menargetkan proses restrukturisasi keuangan dapat efektif di semester I 2024 sebagai upaya untuk meningkatkan performa perusahaan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Mei 2024, 15:15 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2024, 15:15 WIB
Gedung Waskita Karya. Dok: Waskita Karya
Gedung Waskita Karya. Dok: Waskita Karya

Liputan6.com, Jakarta PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (kode saham: WSKT) menargetkan proses restrukturisasi keuangan dapat efektif di semester I 2024 sebagai upaya untuk meningkatkan performa perusahaan. Saat ini, Waskita Karya sudah mendapatkan seluruh persetujuan dari 21 perbankan Himbara maupun swasta.

Selain itu, untuk mencapai pertumbuhan yang bekerlanjutan, Waskita Karya juga telah menerapkan Grand Strategy sebagaimana yang tertulis pada Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) 2020 – 2024 dengan cara melakukan diversifikasi pendapatan, peningkatan efisiensi, pengelolaan Pendanaan, peningkatan kapabilitas internal, dan pengendalian risiko usaha.

SVP Corporate Secretary Perseroan, Ermy Puspa Yunita menjelaskan, Perseroan saat ini tengah fokus melakukan komunikasi dengan seluruh stakeholders untuk meraih persetujuan skema restrukturisasi dari para Pemegang Obligasi maupun perbankan.

“Seluruh perbankan Himbara dan swasta secara prinsip telah menyetujui skema restrukturisasi. Selain itu, Perseroan juga telah mendapat persetujuan atas 3 seri Obligasi Non-Penjaminan. Berkat hal itu, PEFINDO menaikkan peringkat obligasi Waskita dari posisi idD menjadi idB. Hal ini menjadi pendorong optimisme Perseroan untuk dapat memulihkan kinerja perusahaan,” jelas Ermy, Kamis (16/5/2024).

Penyehatan Keuangan

Waskita Karya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan tata kelola dan performa perusahaan melalui 8 stream penyehatan keuangan, salah satunya dengan menerapkan code of conduct terkait pelarangan pegawai dan pengurus sebagai mitra bisnis didukung dengan whistleblowing system untuk mendeteksi pelanggaran lebih awal.

Selain itu, Perseroan juga melakukan sentralisasi procurement, engineering dan lean construction pada proyek-proyek yang sedang berjalan, serta melakukan efisiensi beban biaya operasional serta reorganisasi untuk mendukung konsep lean office.

Selain dari sisi manajerial bisnis, pengelolaan SDM yang baik juga diharapkan dapat membantu transformasi bisnis yang dilakukan Waskita Karya.

 

Proyek Waskita Karya

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Selama lebih dari 63 tahun beroperasi, Waskita Karya telah memberikan kontribusi positif terhadap infrastruktur di Indonesia.

Saat ini, Perseroan tengah membangun hampir 100 proyek on-going dan telah memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat melalui pembangunan jalan tol, realti, dan infrastruktur non - jalan tol, seperti bendungan, pembangkit listrik, pipanisasi, dan lain-lain. Beberapa proyek besar Waskita Karya, antara lain Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung, Bendungan Tapin, Bendungan Raknamo.

Selain itu, Waskita Karya juga turut berkontribusi melalui 12 proyek IKN dengan total nilai kontrak mencapai Rp13,6 triliun dan untuk porsi Waskita sendiri sebesar Rp7,5 triliun. Perseroan juga menargetkan untuk menyelesaikan 7 proyek IKN pada semester I 2024 diantaranya, proyek Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 dan Multi-Utility Tunnel-01 (MUT) atau terowongan multi utilitas yang berada dibawah tanah yang telah selesai pekerjaanya pada Mei 2024. Untuk sisanya 5 proyek yaitu, proyek Jalan Tol IKN Segmen 5A, Sekretariat Presiden dan bangunan pendukung, Kementerian Koordinator 4, Kementerian Koordinator 3 dan IPAL 123 IKN akan selesai pada semester I 2024.

Dalam rangka mewujudkan bisnis yang berkelanjutan, Perseroan menerapkan sejumlah inovasi, antara lain dengan meningkatkan perolehan Nilai Kontrak Baru melalui penguatan pasar eksternal dan didukung investasi dari anak perusahaan.

Tahun ini, Perseroan juga mengimplementasikan Co-Creation Construction dalam pendekatan kolaboratif antar stakeholder yang terlibat dalam proses konstruksi. Waskita Karya juga menyusun roadmap pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) agar mampu menghadapi ekspansi pasar yang mengglobal.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya