Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng Meninggal Dunia, Erick Thohir Berduka

Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia.

oleh Septian Deny diperbarui 23 Jun 2024, 18:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2024, 18:00 WIB
20170203-Yenni Andayani Ditunjuk Jadi Plt Dirut Pertamina-Jakarta
Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan Tanri Abeng sebagai sosok yang berjasa besar untuk pembangunan Indonesia.

 

"Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini," tulis Erick di laman Instagram resmi @erickthohir dikutip dari Antara, Minggu (23/6/2024).

Erick menyampaikan ucapan duka dan berharap mendiang Tanri Abeng mendapat tempat terbaik dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.

"Semoga almarhum mendapatkan tempat yang lapang di sisi Allah SWT, dan segenap keluarga serta kerabat yang ditinggalkan diberi kesabaran," katanya.

Sebelumnya, mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu mengatakan bahwa mantan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Tanri Abeng telah meninggal dunia pada Minggu dini hari pukul 02.36 WIB.

"Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra," kata Said saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Minggu.

Said mengatakan jenazah akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu.

Tanri Abeng merupakan Menteri Negara Pendayagunaan BUMN pada 1998 yang ditunjuk oleh Presiden ke-2 RI Soeharto. Pria asal Sulawesi ini kemudian melanjutkan jabatannya sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN di era Presiden BJ Habibie.

Setelah menjadi menteri, Tanri banyak berkiprah sebagai komisaris di perusahaan BUMN seperti pernah menjadi Komisaris Utama PT Telkom Indonesia, Komisaris Utama PT Pertamina Persero, dan Komisaris Utama PT Bio Farma. Pada 2011, Tanri mendirikan Universitas Tanri Abeng di Jakarta Selatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Profil Tanri Abeng, Mantan Menteri BUMN Era Soeharto

Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng memberikan keterangan pers terkait perombakan jajaran direksi Pertamina di Jakarta, Jumat (3/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Mantan Menteri BUMN Tanri Abeng meninggal dunia pada Minggu dini hari pukul 02.36 WIB. Tanri Abeng meninggal dunia pada usia 82 tahun setelah mendapatkan perawatan di RS Medistra Jakarta.

Hal tersebut diungkapkan Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu “Meninggal dunia tadi malam sekitar pukul dua, di Rumah Sakit Medistra,” kata Said dikutip dari Antara, Minggu (23/6/2024).

Said mengatakan jenazah Tanri Abeng akan disemayamkan di rumah duka di kawasan Simprug Golf, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan pada Minggu.

Profil Tanri Abeng

Dikutip dari Merdeka.com. Tanri Abeng dilahirkan di Pulau Selayar, Sulawesi Selatan. pada usia 10 tahun, orang tuanya meninggal sehingga ia tinggal di Makasaar bersama kerabatnya.

Setelah menyelesaikan pendidikan SLA di Makassar, ia mendapat kesempatan untuk ikut dalam program American Field Service Exchange Program. Selanjutnya ia pulang kembali ke Makassar dan melanjutkan sekolahnya di Universitas hasanudin sampai di semester 5. Kemudian ia menyelesaikan pendidikannya di Graduate School of Business Administration di Universitas New York, Amerika Serikat.

Setelah beberapa kali sempat bekerja di perusahaan internasional seperti di PT Union - Carbide Indonesia, Agrocarb Indonesia, dan Karmi Arafura Fisheries, karir Tanri Abeng mencapai puncaknya saat ia bergabung untuk bekerja di Bakrie & Brothers, perusahaan milik Aburizal Bakrie.

Di perusahaan tersebut, Tanri Abeng meluncurkan beberapa kebijakan bisnis strategis seperti merestrukturisasi perusahaan dengan memfokuskan perusahaan pada tiga industri utama yaitu telekomunikasi, dukungan infrastruktur, dan perkebunan, serta investasi dan aliansi strategis di bidang pertambangan, petrokimia, dan konstruksi. Hal itu membuat kinerja Bakrie & Brothers membaik dengan penjualan tahunan sebesar USD 50 juta dan penjualan tahunan sebesar USD 700 juta.

 


Ditunjuk Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN

20170203-Yenni Andayani Ditunjuk Jadi Plt Dirut Pertamina-Jakarta
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng bereaksi ketika menggelar keterangan pers di di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (3/2). Pertamina memutuskan untuk merubah nomenkelatur AD-ART dengan menghapus jabatan wakil direktur utama (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selanjutnya pada tahun 1998 ia ditunjuk oleh Presiden Soeharto sebagai Menteri Negara Pendayagunaan BUMN dan dilanjutkan dengan jabatan yang sama di Kabinet Reformasi Pembangunan pimpinan Presiden Habibie.

Setelah lebih dari empat dekade berkecimpung dalam dunia bisnis dan pemerintahan, di tahun 2011 Tanri Abeng mendirikan Universitas Tanri Abeng yang berlokasi di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Terakhir, ia menjabat sebagai CEO OSO Group, menggantikan Oesman Sapta Odang. OSO Group bergerak di bidang pertambangan. perkebunan, transportasi, properti, dan hotel.


Pendidikan dan Karier

20170203-Yenni Andayani Ditunjuk Jadi Plt Dirut Pertamina-Jakarta
Komisaris Utama Pertamina, Tanri Abeng memberikan keterangan pers di Jakarta, Jumat (3/2). RUPS Pertamina hari ini memutuskan mencopot Direktur Utama Dwi Soetjipto dan Wakil Direktur Utama Ahmad Bambang dari jabatannya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Pendidikan

  • Beasiswa "American Field Service"
  • Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin, Ujung Pandang
  • Program Master of Business Administrasion, University of New York, Buffalo

Karir

  • PT Union Carbide Indonesia
  • Presdir PT Perusahaan Bir Indonesia (sekarang PT Multi Bintang Indonesia)
  • Presdir Grup Bakrie
  • Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Pembangunan VII
  • Menteri Negara Pendayagunaan BUMN Kabinet Reformasi
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya