Kementan Bidik 320 Ribu Petani Muda hingga 2025

Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengambangan SDM Pertanian (BPPSDMP) saat ini mendorong terbentuknya petani sebanyak 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025.

oleh Septian Deny diperbarui 30 Jun 2024, 19:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2024, 19:30 WIB
Pertanian.
Ilustrasi petani sedang berada di sawah. Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengambangan SDM Pertanian (BPPSDMP) saat ini mendorong terbentuknya petani sebanyak 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pertanian RI khususnya Badan Penyuluhan dan Pengambangan SDM Pertanian (BPPSDMP) saat ini mendorong terbentuknya petani sebanyak 320 ribu petani muda di pedesaan hingga 2025.

Guna merealisasikan upaya tersebut, Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] yakni Polbangtan Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur senantiasa memfasilitasi kreativitas generasi muda untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian melalui Ekosistem Kewirausahaan Pertanian.

Program Youth Entrepreneur and Employment Support Service (YESS) merupakan program kerjasama Kementan dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD). Sasarannya, regenerasi pada sektor pertanian melalui kegiatan pelatihan, Penumbuhan Wirausahawan Muda Pertanian (PWMP), pemagangan dan Hibah Kompetitif, untuk mendorong hadirnya generasi pertanian yang tangguh dan mandiri.

Upaya tersebut sejalan arahan Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman bahwa Program YESS sebagai upaya peningkatan produksi pangan, sehingga membutuhkan keterlibatan berbagai pihak, mulai dari stakeholders terkait hingga petani muda sebagai target program.

Pada kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas [Plt] Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyatakan dukungannya dan menyebut Program YESS akan mencetak duta petani muda yang dapat mendorong petani muda untuk berpartisipasi aktif dalam peningkatan pangan Indonesia.

"Pemilihan dan pembelajaran ini mendorong petani muda untuk terus melakukan promosi dan mengajak kaum muda terlihat aktif di sektor pertanian," jelasnya.

Polbangtan Malang kolaborasi dengan Organisasi Perangkat Desa (OPD) Kabupaten Banyuwangi melalui pembukaan Agro Wisata Tamansuruh (AWT) pada Jumat (28/6). Kegiatan bertema 'Vegetable and Sour' juga melaksanakan penyerahan simbolis bantuan kepada Petani Muda Penerima Manfaat Program YESS di Banyuwangi.

 

Dukung Ekonomi Daerah

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyerahkan bantuan Hibah Kompetitif dari Kementan bersama Program YESS didampingi Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. (Istimewa)

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengapresiasi inisiatif tersebut dan menggarisbawahi potensi AWT sebagai cikal bakal kegiatan ekspos secara rutin, untuk mendukung perekonomian daerah.

Dia menekankan pentingnya kolaborasi OPD terkait serta sinergi antara sektor pariwisata dan pertanian, sebagai langkah awal strategis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Banyuwangi.

Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana, menegaskan peran dan komitmen Kementan bersama Program YESS bagi regenerasi pertanian di Jawa Timur khususnya Kabupaten Banyuwangi.

"Program YESS tidak hanya fokus pada pendampingan, juga memberikan akses permodalan hingga hibah untuk membantu petani muda mengembangkan usaha mereka," katanya.

Udrayana meyakini, dengan dukungan yang tepat maka para petani muda dapat meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan usaha pertanian di Indonesia.

 

Produk Pertanian

Sawah
Lahan pertanian. (Dok. Kementan)

Kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat terkait, para kepala cabang perbankan di Banyuwangi, penyuluh pertanian dari seluruh Banyuwangi dan Tim Manajemen Program YESS.

Project Manager PPIU YESS Jatim, Acep Hariri mengatakan ekspo dan pameran produk pertanian yang berlangsung dua pekan, menampilkan sejumlah produk unggulan dari petani muda. Kegiatan ekspo yang berlangsung hingga 7 Juli 2024 juga menjadi momen penting bagi petani muda Banyuwangi, dengan penyerahan hibah kompetitif secara simbolis.

"Para pengunjung juga berkesempatan membeli beragam sayuran segar dan bunga lokal serta belajar tentang budidaya dan pengolahan produk-produk pertanian," katanya.

Kegiatan tersebut tidak hanya memberikan manfaat ekonomi langsung bagi petani muda, kata Acep Hariri, juga menjadi ajang promosi yang efektif untuk memperkenalkan potensi pertanian Banyuwangi.

"Diharapkan dapat memacu semangat kewirausahaan bagi petani muda dan mendorong mereka terus berinovasi di bidang pertanian," katanya lagi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya