Terganjal Pipa Gas Alam, Proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Kapan Rampung?

PT Hutama Karya Infrastruktur kini tengah mendorong konstruksi segmen Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 19,36 km. Pembangunan segmen Tanjung Pura-Pangkalan Branda sudah sentuh 92,05 persen.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 01 Jul 2024, 11:00 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2024, 11:00 WIB
Terganjal Pipa Gas Alam, Proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan Kapan Rampung?
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. (Foto: Hutama Karya)

Liputan6.com, Jakarta - PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. Sebelumnya, HKI telah menyelesaikan segmen Binjai-Stabat (12,5 km) yang dioperasikan pada 2022, dan segmen Stabat-Kuala Bingai-Tanjung Pura (25 km) yang menyusul beroperasi per 2023. 

Saat ini, HKI tengah menggenjot konstruksi segmen tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sepanjang 19,36 km. Direktur Operasi III HKI Aditya Novendra mengatakan, hingga akhir Mei 2024, progres penyelesaian segmen Tanjung Pura-Pangkalan Brandan sudah mencapai 92,05 persen.

"Jalan tol ini direncanakan memiliki dua gerbang tol yang masing-masing terletak di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan. Dengan panjang total 57 km, Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan dapat segera rampung secara menyeluruh di tahun ini," ujar Aditya, Senin (1/7/2024).

Dalam proses konstruksi yang dilakukan, HKI menghadapi tantangan dimana trase jalan tol melintasi pipa gas alam milik PT Pertamina Gas. Untuk melindungi pipa gas alam dari kelongsoran tanah, HKI melakukan proteksi dengan soldier pile dan konstruksi baja. 

"HKI juga menggunakan geotextile untuk melindungi pipa gas dari matahari. Pelaksanaan pekerjaan di titik posisi pipa gas pun menggunakan box crossing dengan timbunan yang dilakukan dengan perhitungan teknis dan aspek safety yang matang," terang Aditya.

Adapun metode box crossing dengan treatment khusus yang melintasi pipa gas alam jadi metode pertama yang dilakukan dari seluruh Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).

Selain itu, Aditya menambahkan, HKI juga melakukan penanganan terhadap beberapa spot tanah lunak dengan prefabricated vertical drain (PVD), prefabricated horizontal drain (PHD), pile embankment, preloading, serta penggunaan pile slab.

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Proyek Pembangunan Jalan Tol Lainnya

PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. (Foto: Hutama Karya)
PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) melanjutkan konstruksi Jalan Tol Binjai-Pangkalan Brandan. (Foto: Hutama Karya)

"Dalam membangun JTTS, HKI berkomitmen memberikan hasil terbaik dengan tantangan yang tidak mudah. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat agar pembangunan segmen Tanjung Pura-Pangkalan Brandan ini bisa segera kami selesaikan dengan baik," kata Aditya. 

Selain proyek Tol Tanjung Pura-Pangkalan Brandan, HKI juga masih mengerjakan sejumlah proyek pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) lainnya. Mulai dari Jalan Tol Padang-Sicincin, Junction Palembang-Indralaya, Jalan Tol Lingkar Pekanbaru, serta Jalan Tol Betung-Jambi Seksi 4. 

Selain itu, HKI juga mengerjakan proyek Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area Jalan Tol Pekanbaru Dumai dan TIP Jalan Tol Bengkulu-Taba Penanjung. Untuk proyek non Tol Trans Sumatera, HKI kini tengah mengerjakan proyek SMO Construction Services di PHR Riau, Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Paket II, dan Jalan Tol Cikampek Selatan Paket 2A.

 


Hutama Karya Masuk Daftar Fortune 500 ASEAN

Ilustrasi Hutama Karya
Ilustrasi Hutama Karya (dok: HK)

Sebelumnya, untuk pertama kali, Majalah Fortune merilis daftar 500 perusahaan terbesar dan terbaik di Asia Tenggara dalam edisi Fortune Southeast Asia 500 2024. PT Hutama Karya (Persero) sukses meraih peringkat ke-183 dalam daftar prestisius ini.

Dalam kategori BUMN Infrastruktur di Indonesia, Hutama Karya menempati posisi tertinggi, mengungguli perusahaan lain seperti PT Wijaya Karya (Persero) yang berada di posisi 203, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. di posisi 213, PT Adhi Karya (Persero) Tbk. di peringkat 225, dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk. di peringkat 237.

Adjib Al Hakim, Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari konsistensi perusahaan dalam meningkatkan kinerja keuangan dan melakukan transformasi signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Pengakuan ini menunjukkan keberhasilan transformasi yang menyeluruh, mulai dari aspek keuangan hingga pengembangan bisnis dan investasi. Beberapa kontrak baru dan aksi korporasi besar, seperti kerja sama investasi pada dua ruas Jalan Tol Trans Sumatera pada Juni 2023, memberikan kontribusi pendapatan yang signifikan bagi perusahaan," ujar Adjib, Jumat (21/6/2024).

Ia juga menambahkan bahwa keberhasilan ini dicapai berkat kolaborasi seluruh karyawan Hutama Karya dan dukungan dari para pemangku kepentingan.

Pada 2023, Hutama Karya mencatat pendapatan sebesar USD 1,768.6 juta atau sekitar Rp 26,93 triliun, dengan laba bersih mencapai USD 120,1 juta atau Rp 1,872 triliun, meningkat 500,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Total aset perusahaan infrastruktur ini tercatat sebesar USD 11,026 juta atau Rp 169,74 triliun, dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.714 orang.

 


Apa Itu Fortune 500?

Hutama Karya tengah mengerjakan proyek pembangunan Gedung Ibu dan Anak RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta senilai Rp 267 miliar
Hutama Karya tengah mengerjakan proyek pembangunan Gedung Ibu dan Anak RSUP Dr. Sardjito, Sleman, Yogyakarta senilai Rp 267 miliar (dok: HK)

Fortune 500, yang dikenal sebagai daftar tahunan dari 500 perusahaan terbaik di dunia, telah diadakan oleh Majalah Fortune sejak tahun 1955.

Pemeringkatan ini didasarkan pada laporan keuangan masing-masing perusahaan di tahun fiskal 2023 dengan pendapatan minimum USD 460,8 juta, total laba setelah pajak, dan total aset yang sudah dikonversi menjadi USD.

Menurut Executive Editor Asia, Clay Chandler, "Fortune Southeast Asia 500 mencerminkan kawasan yang dinamis dan cepat berubah, dengan ekonomi inti yang tumbuh lebih cepat dibandingkan Eropa atau Amerika Serikat. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya peran Asia Tenggara dalam ekonomi global."

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya