Wijaya Karya Mau Obral Jalan Tol, Ada Manado-Bitung hingga Serang-Panimbang

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berencana melakukan divestasi sejumlah tol yang dibangunnya. Aksi korporasi tersebut disebut akan membantu keuangan perusahaan.

oleh Arief Rahman H diperbarui 15 Jul 2024, 18:15 WIB
Diterbitkan 15 Jul 2024, 18:15 WIB
Tol Manado-Bitung.
Tol Manado-Bitung. PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berencana melakukan divestasi sejumlah tol yang dibangunnya. Aksi korporasi tersebut disebut akan membantu keuangan perusahaan. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta PT Wijaya Karya (Persero) Tbk berencana melakukan divestasi sejumlah tol yang dibangunnya. Aksi korporasi tersebut disebut akan membantu keuangan perusahaan.

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengamini rencana pelepasan aset jalan tol yang dikerjakan Wika tersebut. Dia bilang, arus kas perseroan akan terbantu dengan langkah tersebut.

"Yang pasti kita plan (rencanakan), mudah-mudahan semua jalan. Itu kan membantu cash flow-nya dia gitu," ujar Arya saat ditemui di Kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Adapun, aset yang akan dilepas Wijaya Karya diantaranya Tol Manado-Bitung, Tol Balikpapan-Samarinda, Tol Soreang-Pasirkoja, Tol Semarang-Demak, dan Tol Serang-Panimbang.

Arya enggan langkah divestasi jalan tol dianggap menimbulkan kerugian. Sama halnya dengan proyek Kereta Cepat Whoosh, garapan Wika, jalan tol juga masih ada proses bisnis yang berjalan.

"Jadi kalau itu dia kaya tadi itu soal Whoosh itu bukan soal ruginya, tapi soal dia masih proses jalan. Kaya orang bangun warung lah, bagun warung ya gak mungkin pertama-tama langsung penuh, gak langsung makan yang datang rame," urainya.

"Jadi jangan langsung mikirnya rugi, gak. Ya dia bertahap akan ke sana," imbuh Arya.

 

Siapa yang Beli?

Tol Manado-Bitung
Tol Manado-Bitung. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Kendati demikian, Arya belum melihat investor yang akan mengakuisisi sejumlah ruas tol yang mau dilepas tadi. Dia membuka kemungkinan swasta ikut terlibat dalam aksi korporasi tersebut.

Dia mencontohkan proses divestasi oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk dari kepemilikan PT Jasamarga Transjawa Tol kepada konsorsium Metro Pasific Tollways Corp (MPTC) dan GIC Pte. Ltd. dalam pusaran Salim Group.

"Belum tahu, nanti kita lihat aja, seperti jalan tol yang kemarin, Jasa Marga ya, itu kan ke grup nya Salim kan. Kan bisa aja," ungkap Arya.

"Kalau swastanya mau masuk bagus dong, kita kan ingin seperti itu juga investasinya masuk, pas mereka sudah mulai masuk, berarti mereka sudah mulai melihat, mulai menguntungkan," sambung dia.

 

Divestasi Jalan Tol Tak Bikin BUMN Karya Rugi

Tol Manado-Bitung.
Tol Manado-Bitung. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menegaskan aksi divestasi jalan tol yang dilakukan tidak membuat BUMN karya menjadi rugi. Menurutnya, proses bisnia itu malah memberikan keuntungan.

Arya mengatakan, dalam 5 tahun terkahir ini khususnya, divestasi tol yang digarap BUMN tidak menimbulkan kerugian.

"Apakah akan rugi? Kalau divestasi pasti gak rugi, rata-rata jalan tol yang kita divestasikan selama 5 tahun ini gak ada divestasinya rugi," tegas Arya, ditemui di Kantor Perum Perhutani, Jakarta, Senin (15/7/2024).

Dia mengatakan, biaya investasi yang dikucurkan dalam membangun jalan tol itu, lebih kecil dari nilai divestasi tol. Sehingga, ada keuntungan yang dicatatkan.

"Artinya apa yang kita investasikan kemudian kita ambil dari hasil penjualannya itu, sahamnya itu, semuanya menguntungkan, gak ada yang merugikan," ucap dia.

 

Kontraktor

Tol Manado-Bitung.
Tol Manado-Bitung. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dia menyebutkan, BUMN Karya sejatinya merupakan kontraktor yang ditugaskan melakukan pembangunan. Termasuk dalam hal membangun jalan tol.

Arya bilang, bisnis utama BUMN Karya bukan sebagai pengelola jalan tol. Maka, langkah divestasi menjadi satu hal yang lazim.

"Kita harus paham ya, bahwa yang namanya karya karya ini mereka kan pada dasarnya DNA-nya kan kontraktor, bukan lah pengelola jalan tol," ujar dia.

"Kenapa mereka ambil jalan tol? Salah satunya adalah biar dia juga kontraktornya, abis itu dia divestasi kepada yang lain, jadi sekarang sudah saatnya untuk divestasi ya divestasi," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya