Usai Diresmikan Jokowi, Kawasan Industri Terpadu Batang Bakal Jadi KEK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand City Batang, Jumat, 26 Juli 2024.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 26 Jul 2024, 20:15 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2024, 20:15 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai peresmian operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat, (26/7/2024). (Gagas/Liputan6.com)
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai peresmian operasional Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat, (26/7/2024). (Gagas/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah rencanakan menjadikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) sebagai Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK). Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai peresmian operasional KITB oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Jumat, 26 Juli 2024.

Luhut menjelaskan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang yang baru diresmikan ini sangat bagus dan akan terus berkembang di masa depan.

“Saya kira ini akan berkembang, kita tadi sudah sepakat. Nah ini akan kita bikin KEK sehingga dengan begitu insentif tax holiday dan segala macam sama dengan KEK lainnya akan kita berikan," kata Luhut kepada wartawan di KITB, Jumat (26/7/2024).

Meskipun begitu, Luhut belum menjelaskan lebih lanjut rencana terkait KITB yang akan menjadi KEK.

Sebelumnya, Jokowi menjelaskan KITB awalnya dibangun dengan luas 400 hektar. Karena minat yang tinggi, pembangunan kawasan diperluas dalam beberapa fase. Adapun total luas lahan KITB dalam perencanaan mencapai sekitar 4.300 hektar.

Selain itu, nantinya KITB dapat menampung industri dan pabrik yang bisa menyerap kurang lebih 250.000 pekerja. Jokowi menambahkan pada fase pertama, sudah ada 18 perusahaan yang berinvestasi di KITB dengan nilai investasi mencapai Rp 14 triliun. Adapun tenaga kerja yang diserap dari investasi tersebut kurang lebih 19.000 orang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Diresmikan Jokowi, KIT Batang Siap Buka 250.000 Lapangan Kerja Baru

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand City Batang, Jumat, 26 Juli 2024
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand City Batang, Jumat, 26 Juli 2024 (dok: gagas)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) atau Grand City Batang, Jumat, 26 Juli 2024. 

Peresmian oleh Jokowi ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif.

Kemudian Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta pejabat kementerian dan lembaga lainnya.

"Bismillahirrahmanirrahim, dengan ini saya resmikan operasional Kawasan Industri Terpadu Batang di Jawa Tengah," kata Jokowi saat peresmian Grand Batang City, Jumat (26/7/2024).

Jokowi menjelaskan KITB awalnya dibangun dengan luas 400 hektar. Karena minat yang tinggi, pembangunan kawasan diperluas dalam beberapa fase. Adapun total luas lahan kawasan industri dalam perencanaan mencapai sekitar 4.300 hektar.

 


Ratusan Ribu Pekerja

Selain itu, nantinya KITB dapat menampung industri dan pabrik yang bisa menyerap kurang lebih 250.000 pekerja.

“Goalnya ke situ, karena memang kita harus membuka lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya bagi rakyat kita," jelas Jokowi. 

Jokowi menambahkan pada fase pertama, sudah ada 18 perusahaan yang investasi di KITB dengan nilai investasi mencapai Rp 14 triliun. Adapun tenaga kerja yang diserap dari investasi tersebut kurang lebih 19.000 orang.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya