Wamenkeu Cerita Pengalaman Dipimpin Sri Mulyani

Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menilai, sosok Sri Mulyani sebagai seorang pemimpin yang terbuka dan luar biasa.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 26 Sep 2024, 00:31 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2024, 00:31 WIB
Wamenkeu Cerita Pengalaman Dipimpin Sri Mulyani
Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menceritakan sosok Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).(Arief/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan II Thomas Djiwandono menceritakan sosok Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan (Menkeu).

Masa jabatan Sri Mulyani bersama jajaran Kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan segera berakhir, menjelang terbentuknya pemerintahan baru Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Thomas bercerita, Sri Mulyani merupakan sosok yang sangat terbuka. Hal ini dalam hal proses transisi ke pemerintahan berikutnya.

"Dari segi kepemimpinan, Ibu Sri Mulyani menunjukkan keterbukaan yang luar biasa,” ungkap Thomas dalam kegiatan Media Gathering di Anyer, Banten, Rabu (25/9/2024).

"Selama sebelum saya masuk ke Kemenkeu pun sudah menunjukkan keterbukaannya. Tetapi bukan terhadap saya secara pribadi, tapi ke proses di mana program-program presiden terpilih ini perlu ditampung," ia menambahkan.

Pria yang akrab disapa Tommy itu melanjutkan, ia pun juga merasa sudah mengenal Sri Mulyani dengan baik.

"Saya merasa sudah kenal, dan saya kenal bukan hanya ibu tapi Pak Wamen Suahasil, jajaran eselon I, itu karena kepemimpinan beliau,” katanya.

Ia juga menyebut, Sri Mulyani berharap Kementerian Keuangan dapat selalu bekerja dengan solid dan menjadikan proses transisi sebagai upaya ketatanegaraan, serta proses demokrasi transparan dan baik.

Thomas mengaku, mengungkapkan pandangannya tentang sosok Sri Mulyani membutuhkan waktu yang panjang. 

"Menurut saya beliau pemimpin yang luar biasa. Sebagai bukan hanya teknokratik, tapi juga manajerial, dan dari kepemimpinan atau pemahaman strategis," ungkap dia.

"Bahwa sangat penting Kemenkeu bekerja sama supaya transisi ke pemerintahan dari satu ke yang lainnya berjalan lancar. Karena APBN 2025 simpulnya di Kemenkeu," ia menambahkan.

 

Orang Indonesia Masih Doyan Belanja, Sri Mulyani Yakin Ekonomi Tumbuh Pesat

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Sebelumnya, sejumlah pihak masih optimistis ekonomi Indonesia bisa tumbuh tinggi hingga akhir tahun dan tahun depan. Ekonomi Indonesia masih baik meskipun ada sejumlah tantangan di sisi global. 

Salah satu yang sangat optimistis adalah Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati. Ia mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap menunjukkan tren positif berkat faktor domestik yang kuat. 

Konsumsi rumah tangga tetap menjadi pendorong utama, dengan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) yang stabil di angka 124,4, mencerminkan optimisme masyarakat dalam berbelanja.

"Indeks confinden dari konsumen kita di 124,4 kalau kita lihat itu levelnya tinggi dan stabil di tinggi, ini berarti mereka masih memiliki confident untuk melakukan kegiatan aktifitas konsumsi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (23/9/2024).

Selain itu, dia menuturkan pertumbuhan Indeks Belanja Mandiri (Mandiri Spending Indeks) yang mencapai 277,6 persen menunjukkan perbaikan signifikan dalam sentimen konsumen antara Juli dan Agustus.

"Untuk kelompok menengah atas, mandiri spending indeks menggambarkan juga level di 277,6 trennya positif ke atas itu berarti meningkat, ini berarti antara juli agustus mengalami perbaikan improvement dari sisi sentimen, konsumen baik itu dari IKK maupun dari mandiri spending indeks," papar dia.

 

 

Penjualan Ritel

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi Pers APBN KiTa Oktober, Rabu (25/10/2023). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi Pers APBN KiTa Oktober, Rabu (25/10/2023). (Tira/Liputan6.com)

Dari sisi penjualan ritel, Sri Mulyani melaporkan pertumbuhan positif sebesar 5,8 persen sejak Mei, mencerminkan tren yang mengarah ke peningkatan. Namun, ia mengingatkan tentang risiko yang muncul dari Purchasing Managers' Index (PMI) yang kini masuk dalam zona kontraksi. 

"PMI kita masuk ke dalam zona kontraksi ini perlu diwaspadai, tapi kita berharap dengan tadi import yang mulai tumbuh di 9 persen Itu bisa mendorong kembali kegiatan manufaktir dan ekspor kita tumbuhnya positif," terang dia.

Di sektor energi, penjualan listrik terus tumbuh meskipun tidak mencapai angka double-digit, tetap berada di kisaran 7 hingga 8 persen. 

Sementara itu, penjualan semen hanya tumbuh tipis akibat penyelesaian proyek konstruksi, tetapi diharapkan akan meningkat menjelang kuartal terakhir dengan percepatan belanja APBN.

"Penjualan semen dalam hal ini, tumbuh tipis ini seiring dengan berbagai kegiatan kontruksi yg mulai selesai, tapi kita harapkan di kuartal terakhir biasanya akseleresi dari belanja terutama untuk proyek-proyek kontruksi yang dibiayai APBN mungkin akan meningkat," tutupnya.

Reporter: Ayu

Sumber: Merdeka.com

Wamenkeu: Musuh Besar Investasi adalah Ketidakpastian

Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Thomas Djiwandono mengungkapkan pentingnya Keterbukaan Informasi Publik (KIP) untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui sisi investasi.

Thomas Djiwandono mengatakan KIP dapat menjadi solusi untuk menekan faktor ketidakpastian yang selama ini dinilai menjadi musuh besar dalam investasi.

"Musuh besar investasi adalah ketidakpastian. Keterbukaan informasi publik memberi peran dalam menekankan faktor ketidakpastian dalam hal investasi,” ungkap Thomas dalam kegiatan Seminar KIPP Kementerian Keuangan 2024 di Jakarta, Selasa (6/8/2024).

Ia lebih lanjut menyampaikan bahwa, denhan kepastian yang lebih terjaga, dapat mendorong investasi tumbuh, menciptakan lapangan kerja baru, dan mendorong daya beli meningkat.

"Pada akhirnya semua itu berdampak pada penurunan angka kemiskinan dan perbaikan kesejahteraan,” sambungnya.

Selain itu, kepercayaan publik dapat meningkat ketika masyarakat bisa mengamati bagaimana uang yang mereka setorkan dalam rupa pajak dikelola.

“Dengan memahami dan melihat langsung bagaimana pajak dialokasikan untuk kepentingan masyarakat, kesediaan publik untuk menjadi pembayar pajak yang patuh dapat meningkat,” imbuhnya.

Thomas menambahkan, hal itu pada akhirnya berdampak pada penerimaan yang lebih besar.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya