Demi Pertumbuhan Ekonomi 8%, Oversupply Listrik Jawa-Bali Target Tuntas 2025

Permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 04 Okt 2024, 19:16 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2024, 19:16 WIB
Saat Pasukan Elit PLN Bekerja Diantara Ketinggian dan Tegangan Tinggi
Pekerja menyelesaikan pekerjaan jaringan SUTET di Tangerang, Banten, Senin (2/1/2021). PT PLN (Persero) memiliki pasukan khusus yang terlatih melakukan pemeliharaan, perbaikan, dan penggantian perangkat isolator, konduktor maupun komponen lainnya pada jaringan listrik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Jisman Hutajulu, target kelebihan pasokan atau oversupply listrik di Jawa-Bali bisa tuntas pada 2025 mendatang.

"Tahun depan udah selesai itu (oversupply listrik di Jawa-Bali)," ujar Jisman di Jakarta, Jumat (4/10/2024).

Menurut dia, permasalahan kelebihan pasokan listrik akan teratasi dengan adanya peningkatan konsumsi listrik. "Dengan adanya growth yang cukup tinggi ini saya kira akan teratasi dalam waktu dekat," ungkap dia.

Untuk itu, Kementerian ESDM berencana melakukan revisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Sehingga konsumsi listrik di tengah masyarakat bisa melonjak.

Sejauh ini, penyusunan RUPTL untuk PT PLN (Persero) disiapkan dalam kurun waktu 10 tahun. Nantinya, pemerintah berencana mempersiapkannya untuk waktu lebih panjang.

Menurut Jisman, itu selaras dengan target Indonesia mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen yang dicanangkan pemerintahan Prabowo Subianto. Dia menyebut permintaan listrik akan meningkat seiring dengan besarnya aktivitas ekonomi.

"Belum diputuskan ya, apakah nanti di 15 tahun apa 10 tahun. Tapi yang jelas kita kan mau mengejar pertumbuhan ekonomi 8 persen. Tentu listriknya juga didorong lebih besar lagi," kata Jisman.

 

 

 

 

Tarif Listrik Tak Naik, Pasokan Listrik PLN Dijamin Aman

20150812-Pasukan Elite PLN-Jakarta
Suasana perbaikan Menara Sutet di Jalan Asia Afrika, Jakarta, Rabu (12/8/2015). Pekerjaan tersebut mengandung resiko besar karena jaringan listrik masih dipelihara tanpa dipadamkan. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan tarif tenaga listrik atau tarif listrik triwulan IV (Oktober-Desember) Tahun 2024 untuk 13 golongan pelanggan nonsubsidi tetap atau tidak mengalami perubahan.

Sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2024 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan oleh PT PLN (Persero), bahwa penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap 3 bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter ekonomi makro, yakni kurs, Indonesian Crude Price (ICP), inflasi, serta harga batu bara acuan (HBA).

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan, parameter ekonomi makro Triwulan IV Tahun 2024 menggunakan realisasi pada bulan Mei s.d. Juli tahun 2024 di mana secara akumulasi pengaruh perubahan ekonomi makro tersebut seharusnya menyebabkan kenaikan tarif listrik.

"Berdasarkan empat parameter tersebut, seharusnya penyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi mengalami kenaikan dibandingkan dengan tarif pada kuartal III 2024. Akan tetapi, demi menjaga daya beli masyarakat dan daya saing industri saat ini, Pemerintah memutuskan tarif tenaga listrik tidak mengalami perubahan atau tetap," ungkap Jisman.

Tarif Listrik

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN siap mendukung keputusan Pemerintah dalam mempertahankan tarif listrik untuk menjaga keekonomian masyarakat. PLN pun berkomitmen tetap menjaga mutu pelayanan dengan menghadirkan energi listrik yang andal.

"PLN siap mendukung pemenuhan pasokan listrik untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat. Listrik kini tidak hanya sebagai alat penerangan namun memegang peran vital dalam kehidupan masyarakat," kata Darmawan.

Darmawan menjelaskan, selain memenuhi pasokan listrik, PLN di saat bersamaan terus berupaya menjaga efisiensi operasional dan biaya untuk mendukung kelancaran proses bisnis. Di sisi lain PLN juga secara aktif terus meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menghadirkan beragam promo dan insentif yang menarik bagi masyarakat.

"PLN berkomitmen mendukung penyediaan energi listrik yang andal dan terjangkau untuk menjaga tingkat inflasi dan daya saing industri. Di sisi lain PLN juga akan terus meningkatkan upaya efisiensi dan mengerek penjualan listrik," pungkas Darmawan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya