Jika Krisis Ekonomi Hantam Indonesia, Ini yang Terjadi pada Warga RI

Kondisi ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini masih tetap dirasakan. Di tengah kelesuan ekonomi dalam negeri yang perlu ditangani, ekonomi Indonesia terancam masuk krisis.

oleh Septian Deny diperbarui 08 Okt 2024, 09:00 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2024, 09:00 WIB
20161031-Penduduk-Indonesia-Jakarta-IA
Deretan rumah semi permanen di bantaran Sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta (31/10). Kondisi ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini masih tetap dirasakan. Di tengah kelesuan ekonomi dalam negeri yang perlu ditangani, ekonomi Indonesia terancam masuk krisis. Beberapa faktor yang menunjukkan perekonomian sedang tidak baik diantaranya tercatat dari Data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 menurun ke level 49,7, sedangkan di bulan sebelumnya Juni 2024 berada di level 50,7. Kemudian Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi di level 0,18% per Juli 2024. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Kondisi ketidakstabilan ekonomi dunia saat ini masih tetap dirasakan. Di tengah kelesuan ekonomi dalam negeri yang perlu ditangani, ekonomi Indonesia terancam masuk krisis.

Beberapa faktor yang menunjukkan perekonomian sedang tidak baik diantaranya tercatat dari Data Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia pada Juli 2024 menurun ke level 49,7, sedangkan di bulan sebelumnya Juni 2024 berada di level 50,7. Kemudian Indeks Harga Konsumen (IHK) mencatatkan deflasi di level 0,18% per Juli 2024.

Krisis ekonomi Indonesia bukanlah fenomena baru. Sejarah mencatat beberapa periode di mana negara ini mengalami tekanan ekonomi yang berat, seperti krisis moneter 1997-1998. Krisis ekonomi dapat terjadi akibat berbagai faktor, termasuk kebijakan ekonomi yang tidak efektif, ketidakstabilan politik, atau perubahan drastis dalam ekonomi global.

Memahami dampak krisis ekonomi pada masyarakat sangat penting untuk mempersiapkan dan mengurangi efek buruknya.

Dampak pada Kesejahteraan Masyarakat

Salah satu dampak paling nyata dari krisis ekonomi adalah penurunan kesejahteraan masyarakat. Ketika ekonomi melambat, banyak orang kehilangan pekerjaan, yang menyebabkan peningkatan angka pengangguran. Hal ini tidak hanya mempengaruhi kemampuan individu untuk memenuhi kebutuhan dasar, tetapi juga menurunkan kualitas hidup secara keseluruhan. Dalam situasi ini, daya beli masyarakat menurun, dan kemiskinan semakin meningkat.

Pengaruh Terhadap Pendidikan

Krisis ekonomi juga berdampak signifikan pada sektor pendidikan. Ketika pendapatan rumah tangga berkurang, banyak keluarga terpaksa mengurangi pengeluaran untuk pendidikan. Ini bisa berarti anak-anak putus sekolah atau tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dampak jangka panjangnya adalah penurunan kualitas sumber daya manusia yang dapat menghambat perkembangan ekonomi di masa depan.

 

Kesehatan Masyarakat Terancam

Jumlah Penduduk Miskin di Jakarta Capai 362 Ribu Jiw
Aktivitas anak-anak di kawasan perkampungan kumuh Semper, Cilincing, Jakarta, Selasa (12/10/2021). Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta per September 2021 mencatat, jumlah penduduk miskin di Ibu Kota mencapai 362 ribu jiwa. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kesehatan masyarakat juga terancam selama krisis ekonomi. Dengan berkurangnya pendapatan, banyak keluarga yang tidak mampu mengakses layanan kesehatan yang memadai. Ini dapat menyebabkan peningkatan angka penyakit yang tidak tertangani dengan baik dan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat secara keseluruhan. Selain itu, stres akibat tekanan ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan mental individu.

Peningkatan Ketidakstabilan Sosial

Krisis ekonomi sering kali memicu ketidakstabilan sosial. Ketika kebutuhan dasar tidak terpenuhi, masyarakat dapat menjadi lebih mudah terprovokasi, yang berpotensi meningkatkan angka kriminalitas dan kerusuhan. Ketidakpuasan terhadap pemerintah dan kebijakan ekonomi juga dapat meningkat, menyebabkan protes dan demonstrasi yang bisa mengganggu stabilitas nasional.

Tantangan bagi UMKM

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sangat rentan terhadap dampak krisis ekonomi. Dengan menurunnya daya beli masyarakat, banyak UMKM mengalami penurunan penjualan dan pendapatan. Tanpa dukungan dan kebijakan yang tepat dari pemerintah, banyak UMKM yang mungkin terpaksa gulung tikar, yang pada gilirannya memperburuk situasi ekonomi negara.

 

Solusi Kebijakan Ekonomi

20160711-2035, Penduduk Indonesia Diperkirakan Capai 306 Juta Jiwa
Permukiman kumuh diantara gedung pencakar langit di kawasan Petamburan, Jakarta, (11/7). Pertumbuhan ekonomi yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namum masih banyak ketimpangan yang terjadi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Untuk mengatasi dampak krisis ekonomi, pemerintah perlu menerapkan kebijakan ekonomi yang efektif. Ini termasuk stimulus fiskal, bantuan sosial untuk masyarakat miskin, dan dukungan bagi sektor-sektor yang paling terdampak. Kebijakan moneter yang tepat juga penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan inflasi. Selain itu, reformasi struktural dalam ekonomi dapat membantu memperkuat fondasi ekonomi jangka panjang.

Peran Masyarakat dan Swasta

Selain kebijakan pemerintah, peran masyarakat dan sektor swasta juga krusial dalam mengatasi krisis ekonomi. Masyarakat dapat berkontribusi dengan mendukung produk lokal dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi komunitas. Sektor swasta dapat membantu dengan investasi dan menciptakan lapangan kerja baru. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan swasta sangat penting untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan.

Inovasi dan Teknologi sebagai Solusi

Inovasi dan teknologi dapat menjadi solusi dalam menghadapi krisis ekonomi. Digitalisasi dan peningkatan teknologi dalam berbagai sektor dapat meningkatkan efisiensi dan menciptakan peluang baru. Pemerintah dan sektor swasta perlu mendorong adopsi teknologi, terutama di sektor-sektor yang dapat memberikan dampak signifikan pada pemulihan ekonomi.

Krisis ekonomi memang membawa tantangan besar bagi masyarakat Indonesia. Namun, dengan kebijakan yang tepat, dukungan dari berbagai pihak, dan pemanfaatan teknologi, dampak negatifnya dapat diminimalkan. Harapannya, Indonesia dapat belajar dari pengalaman masa lalu dan membangun ekonomi yang lebih kuat dan tahan terhadap krisis di masa depan.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya