Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan Kementerian Pertanian (Kementan) menandatangani nota kesepahaman (MoU), menyepakati kerjasama dalam mensukseskan program swasembada pangan.
Menteri PU, Dody Hanggodo mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi formal dengan Kementan, setelah melalui koordinasi informal beberapa kali.
Baca Juga
"Basically, kami dari Kementerian PU akan men-support penuh apapun yang menjadi target Kementerian Pertanian. Sekaligus menjadi target besar Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, yaitu swasembada pangan di 5 tahun mendatang. Kami men-support, tapi yang menjadi leading sector adalah Kementerian Pertanian," kata Dody dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2024)
Advertisement
Bersama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian PU menargetkan 1 juta ha lahan sawah dapat dialiri oleh jaringan irigasi. Sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan meningkatkan produksi pertanian.
Dalam rangka mendukung ketahanan pangan, Kementerian PU juga telah membangun infrastruktur yang meningkatkan keandalan penyediaan air irigasi melalui pembangunan dan pengelolaan jaringan irigasi.
"Setelah ini, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR dan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian akan berkolaborasi untuk melakukan koordinasi. Sehingga, mulai dari hari ini kita bisa bekerja bersama demi mewujudkan percepatan swasembada pangan nasional," imbuh Dody.
Sementara Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan, 1 juta ha lahan terintegrasi air bakal menghasilkan produksi padi hingga 5 juta ton
"Jadi, sekarang kami akan membentuk satu tim untuk menjalankan visi Presiden, yaitu swasembada pangan dalam waktu singkat. Targetnya, dalam 4 tahun tapi mudah-mudahan dapat dicapai dalam waktu singkat," sebut Amran.
Di sisi lain, Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti mengutarakan, pihaknya siap mendukung program-program yang mendukung terwujudnya swasembada pangan. Salah satunya dengan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
"Dalam hal ini, Kementerian PU siap mendukung di bidang irigasinya. Mungkin saat ini ada kewenangan masing-masing, namun kami sepakat akan jalan bersama-sama dan bersinergi untuk mendukung percepatan swasembada pangan," kata Diana.
Bakal Selesaikan 53 Bendungan
Sementara Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia menerangkan, Kementerian PU telah menghitung luas lahan yang telah ada dan dapat dioptimalisasi bersama-sama dengan Kementerian Pertanian.
Hingga akhir 2024, Kementerian PU akan menyelesaikan 53 bendungan. Sementara, 45 bendungan yang telah selesai mampu memberikan kontribusi layanan air irigasi seluas 352.712 ha, yang berpotensi menambah luas tanam seluas 222.717 ha. Serta, meningkatkan ekstensifikasi pertanian seluas 83.290 ha.
"Di seluruh Indonesia ada 187 bendungan (eksisting), terdapat penambahan luas tanam melalui Optimalisasi IP seluas 8.993 Ha. Setelah ditambah 53 bendungan sampai akhir 2024, sebanyak 14 bendungan memiliki manfaat selain irigasi," ungkap Bob.
"Sehingga, jumlah bendungan yang memiliki manfaat irigasi sebanyak 218 bendungan dengan luas potensial 1.113.792 ha, dan sudah ditanami. Jumlah tersebut dapat diintensifikasi dengan menaikkan Indeks Pertanaman (IP)-nya. Maka untuk tahun depan kita dapat optimalisasi hingga 231.710 ha," tuturnya.
Advertisement
Kementerian PU Rehabilitasi Daerah Irigasi Cibaliung
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) memperluas cakupan jaringan irigasi induk yang bersumber dari Bendung Cibaliung di Kabupaten Pandeglang, Banten.
Peningkatan kapasitas saluran irigasi pada Daerah Irigasi (DI) Cibaliung bagian dari upaya meningkatkan produktivitas pertanian Banten, dalam rangka mendukung Asta Cita program swasembada pangan Presiden Prabowo Subianto.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia mengatakan, program pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi merupakan salah satu program prioritas Kementerian PU, dalam rangka mendukung produksi pertanian yang berkelanjutan.
"Rehabilitasi di Cibaliung merupakan proyek lanjutan Bendung Cibaliung yang telah selesai dibangun pada tahun 1980," ujar Bob Arthur dalam keterangan tertulis, Senin (4/11/2024)
Pada 18 Oktober 2024, Kementerian PU telah memulai pekerjaan rehabilitasi DI Cibaliung di Kecamatan Cikeusik seluas 4.303 hektare (ha). Terdiri dari Cibaliung Kiri seluas 1.810 ha dengan debit 2,73 m³per detik, dan Cibaliung Kanan seluas 2.493 ha dengan debit 3,76 m³ per detik.
Pekerjaan rehabilitasi DI Cibaliung di bawah tanggung jawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau Ciujung Cidurian, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Dengan kontraktor pelaksana Hansol-Waskita melalui skema Joint Venture.
Biaya pekerjaannya bersumber dari dana pinjaman EDCF senilai Rp 233,8 miliar, dengan masa pekerjaan 730 hari kalender dan ditargetkan selesai Oktober 2026.
Besaran Anggaran
Besaran anggaran tersebut digunakan untuk peremajaan Bendung Cibaliung, penanganan saluran primer sepanjang 24,43 km dan saluran sekunder sepanjang 13,83 km pada Cibaliung kanan serta saluran primer DI Cibaliung kiri sepanjang 7,31 km.
Selanjutnya juga dilakukan rehabilitasi pada bangunan bagi sadap sebanyak 3 buah, bangunan ukur 1 buah , bangunan terjun 5 buah, bangunan sadap 31 buah, gorong-gorong pembuang 44 buah, dan talang pembuang 36 buah.
Melalui program rehabilitasi, Bob menyampaikan, diharapkan sistem pengelolaan air pada DI Cibaliung dapat dimoderinsasi. Sehingga meningkatkan kapasitas saluran irigasi serta dapat memaksimalkan potensial sumber daya lahan pertanian dan air irigasi.
"Diharapkan program rehabilitasi DI Cibaliung berdampak pada peningkatan produktivitas pertanian di Kabupaten Pandeglang, dengan indeks pertanaman meningkat dari dari 113 persen menjadi 190 persen," pungkas dia.
Advertisement