Pemerintah Siapkan Rumah Singgah untuk Korban Kebakaran Kebon Kosong

Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, dalam mempersiapkan rumah singgah sebagai tempat pengungsian sementara, untuk membantu para korban kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 12 Des 2024, 20:10 WIB
Diterbitkan 12 Des 2024, 20:10 WIB
Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)
Wakil Menteri PKP, Fahri Hamzah. (Foto: Liputan6.com/Tira Santia)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, dalam mempersiapkan rumah singgah sebagai tempat pengungsian sementara, untuk membantu para korban kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong, Jakarta Pusat.

Kebakaran besar di Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat terjadi pada Selasa, 10 Desember 2024 lalu dengan menghanguskan 197 bangunan.

Sebanyak 594 kepala keluarga dengan total 1.520 jiwa terdampak kebakaran. Saat ini, para korban ditempatkan di pengungsian sementara, termasuk di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon 09 serta beberapa tenda yang didirikan di lahan kosong.

"Kami akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak agar korban kebakaran Kebon Kosong ke rumah singgah," ujar Fahri Hamzah usai Rapat Tingkat Menteri Penanganan Pascabencana Kebakaran di Kelurahan Kebon Kosong di Jakarta, Kamis (12/12/2024).

Fahri menambahkan, guna penanganan peristiwa kebakaran ini, Kementerian PKP juga menyiapkan penanganan jangka pendek hingga jangka panjang. Dalam jangka pendek, ia mengatakan perlu adanya kesepakatan terkait beberapa lokasi yang bisa secara cepat menjadi rumah singgah.

Penanganan jangka pendek ini diperlukan agar para korban kebakaran yang tinggal di pengungsian bisa segera berpindah kepada kehidupan yang lebih normal di rumah singgah dengan fasilitas yang memadai.

Selain itu, bagi warga yang terdampak akan didata dan dikomunikasikan secara baik tentang pilihan-pilihan yang ada ke depan bagi mereka yang mengalami musibah ini.

"Itu tadi arahan dari Pak Menko PMK, saya kira cukup tegas karena beliau memang cukup menjadi tokoh senior kami di Kabinet. Jadi sangat terarah tadi penanganan ke depannya," kata Fahri.

Pada tahapan berikutnya, Kementerian PKP akan melakukan penataan ulang permukiman padat penduduk. "Kalau bisa memang dipindahkan ke rumah susun. Sehingga kami juga nanti koordinasi dengan Pemda DKI dan Kementerian terkait untuk mendesain jangka panjangnya," ungkapnya.

Rapat Penanganan Kebakaran

Fahri Hamzah: Isu Wahabisme Sudah Tidak Relevan Di Indonesia
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menilai isu wahabisme sudah tidak menjadi persoalan dalam konteks menjalin bilateral dengan Arab Saudi.

Menko PMK Pratikno menjelaskan, pihaknya telah menyelenggarakan Rapat Koordinasi Tingkat Menteri untuk membahas terkait penanganan kebakaran di Kemayoran tepatnya di Kelurahan Kebun Kosong, Kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Jadi selama di dalam pengungsian, baik itu Pemprov DKI, kemudian juga pemerintah lintas kementerian yakni Kementerian Sosial, Kementerian PU dan Kementerian PKP dan juga kementerian lain, termasuk swasta dan BUMN telah berusaha maksimal memberikan pelayanan yang terbaik, meringankan beban dari para keluarga yang terdampak yang berada di dalam pengungsian," bebernya.

Menurut dia, keluarga korban kebakaran tidak boleh terlalu lama di pengungsian. Oleh karena itu, diperlukan penanganan bersama untuk memikirkan, dan merancang solusi dengan kepindahan pengungsi ke rumah singgah.

"Pak Fahri sebagai Wamen PKP secara tegas tadi mengusulkan mengenai posisinya rumah singgah itu bagi para korban terdampak. Saat ini, nanti Pak Wamen PKP dan juga Pemprov DKI, dan juga Dirut Kemayoran akan meninjau ke lapangan ke beberapa rusun yang tersedia yang akan kita alokasikan sebagai rumah singgah," ujar Pratikno.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya