Train II Tangguh Stop Operasi, Produksi Gas RI Tak Capai Target

SKK Migas mencatat produksi gas sepanjang kuartal I 2013 sebesar 7.081 bbtud, atau 1,3% di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sebanyak 7.175 bbtud.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Mei 2013, 10:50 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2013, 10:50 WIB
shel-gas130507b.jpg
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu  Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi gas sepanjang kuartal I 2013 sebesar 7.081 miliar british thermal unit per hari (bbtud), atau 1,3% di bawah target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2013 sebanyak 7.175 bbtud.

Deputi Pengendalian Operasi SKK Migas, Muliawan mengungkapkan belum tercapainya target lifting gas disebabkan berhentinya sejumlah alat-alat operasi produksi yang dioperatori beberapa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Pemberhentian operasi tersebut disebabkan karena peralatan operasi migas harus mengalami perawatan dan perbaikan. Jika alat tersebut berhenti beropersi maka secara otomatis produksi berhenti. "Salah satu yang besar adalah penonaktifan Train II Tangguh yang dioperasikan BP Indonesia di Papua Barat," kata Muliawan, Selasa (14/5/2013).

Meski demikian, dirinya optimistis produksi gas yang telah ditetapkan dalam lifting APBN dapat tercapai. Pasalnya, ada beberapa sumur migas baru yang sudah mulai beropersi tahun ini, selain itu juga kembali  beroperasinya Train II Tangguh yang terbilang produksi gasnya cukup besar.

"Train II bakal diaktifkan kembali pada 20 Mei besok. Sedangkan Total menjanjikan adanya produksi tambahan sekitar 100 mmscfd dari West Tunu dalam waktu dekat," pungkasnya.

Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini sebelumnya mengatakan, untuk meningkatkan produksi migas ke depan, pihaknya telah mencanangkan lima program. Selain itu SKK Migas juga melakukan renegoisasi ulang terhadap beberapa proyek yang akan direalisasikan.

Rudi menyebutkan lima proyek tersebut adalah Lapangan Indonesia Deep Water Development (IDD), Lapangan Banyu Urip, Masela, Muara Bakau Jangkrik dan Jangkrik North East serta Tangguh Train III.

"Renegosiasi ulang seperti pembangunan proyek IDD di Kalimantan Timur dan pengembangan proyek Tangguh Tarain III di Papua," ungkap Rudi. (Pew/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya