Tanah Koruptor BLBI Dibangun 3 Juta Rumah, Maruarar Sirait: Kita Lihat Tanggal Mainnya!

Pemerintah akan menggunakan tanah eks kasus BLBI untuk membangun perumahan, utamanya untuk mendukung Program 3 Juta Rumah.

oleh Tira Santia Diperbarui 21 Feb 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2025, 10:00 WIB
Program 3 Juta Rumah
Konferensi pers bersama Kemenkeu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Bank Indonesia terkait Program 3 Juta Rumah. (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, mengatakan dirinya bersama Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban, akan meninjau eks tanah BLBI (Bantuan Likuiditas Bank Indonesia) di Bekasi pada Sabtu 22 Februari 2025.

Menurutnya, tanah eks kasus BLBI ini bisa digunakan untuk membangun perumahan, utamanya untuk mendukung Program 3 Juta Rumah.

"Hari Sabtu, saya akan lihat eks BLBI dengan Pak Rio (Direktur Jenderal Kekayaan Negara, Rionald Silaban), ada sekian hektare di Bekasi," kata Menteri PKP saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Menteri yang akrab disapa Ara ini menyebut bahwa tanah tersebut dalam kondisi yang tidak terpakai, atau dalam istilah teknis disebut sebagai "idle."

"Kita lihat tanah Bekasi eks BLBI, kita sudah lihat itu bagian yang idle. Idle artinya sudah siap," ujarnya.

Ia dengan tegas mengungkapkan bahwa meskipun ada sebagian pihak yang pesimis terhadap potensi tanah eks BLBI untuk dikembangkan, ia tetap optimis.

"Kalau ada yang berpendapat tidak optimistis, enggak apa-apa. Saya mendukungnya Prabowo. Saya anak buahnya Prabowo. Prabowonya optimistis, saya optimistis," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa meski beberapa pihak meragukan proyek tersebut, hal itu bukanlah halangan. Dengan yakin, Menteri Ara yakin tanah tersebut dapat digunakan sebagai lahan permukiman yang bermanfaat bagi masyarakat.

"Kalau ada yang gak optimis, ya nggak apa-apa. Jangan dipaksain dong orang yang optimis dan pesimis, ya kan? Kalau ada yang mau pesimis, saya nggak bisa paksa. Tapi saya optimis, bisa. Kita lihat ya tanggal mainnya," ujarnya.

 

Pemerintah Bakal Terbitkan SBN untuk Program 3 Juta Rumah

Program 3 Juta Rumah
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers Program 3 Juta Rumah, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Rabu (19/2/2025). (Liputan6.com/Tira)... Selengkapnya

Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) sebagai salah satu upaya Pemerintah untuk meningkatkan dukungan terhadap program 3 juta rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

Menteri Ara mengatakan angka SBN yang akan diterbitkan masih dalam tahap perhitungan, namun dipastikan jumlahnya akan sangat besar.

Langkah ini menunjukkan komitmen Bank Indonesia (BI) yang turut berperan besar dalam mendukung sektor perumahan.

"Kami sepakat, tadi kami belum menyampaikan angkanya (SBN) dulu, sesudah kita mengkonsidasikan kesemua pihak, supaya semua aturannya, tapi saya bisa pastikan jumlanya besar. Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan," kata Menteri Ara dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/2/2025).

Ara ini mengaku akhir-akhir ini sering melakukan pertemuan dengan Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo guna membahas tindaklanjut program 3 juta rumah agar bisa segera terlaksana.

Kata Menteri Ara, dalam pertemuan rapat sore ini, Kamis (20/2), meskipun belum menyampaikan angka secara rinci SBN-nya, ia memastikan bahwa dukungan Kementerian Keuangan dan BI terhadap sektor perumahan akan sangat besar dan memiliki dampak yang signifikan.

Menteri Ara, menekankan bahwa hasil dari pertemuan tersebut akan segera dilaporkan kepada Presiden Prabowo untuk mendapatkan arahan lebih lanjut.

"Ini menunjukkan bahwa, tadi saya katakan, dukungan BI yang sangat besar untuk sektor perumahan. Dan ini suatu langkah terobosan, nanti pada waktunya tentu kita akan ada rapat di DPR, dan juga kepada pihak-pihak yang perlu kami laporkan," ujarnya.

 

Dukungan BI, Kemenkeu, dan Kementerian BUMN

Program 3 Juta Rumah
Konferensi pers bersama Kemenkeu, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dan Bank Indonesia terkait Program 3 Juta Rumah. (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Sebelumnya, Menteri Ara juga menyampaikan bahwa selain sektor perumahan, Bank Indonesia juga siap mendukung sektor hilirisasi serta pertumbuhan ekonomi, dengan adanya Peraturan Bank Indonesia (PBI) yang sudah disiapkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang diinginkan oleh pemerintahan Presiden Prabowo sebesar 8%.

“Saya terima kasih kepada Pak Gubernur Bank Indonesia, sangat gercep, sangat cepat untuk mensupport. Dan tadi juga sudah disampaikan bahwa Bapak menjawab bahwa kedepan juga bukan hanya sektor perumahan. Tapi juga soal hilirisasi, juga Bank Indonesia juga siap itu,” ujar Ara.

Adapun kata Ara, Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Menteri BUMN Erick Thohir juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Dukungan tersebut mencakup penyiapan bank-bank penyalur, termasuk Himpunan Bank Negara (Himbara), seperti Bank Mandiri, BTN, Bank Syariah, BNI, serta bank-bank swasta lainnya yang diharapkan dapat mempercepat aliran dana untuk sektor perumahan.

Selain itu, Ara menegaskan bahwa kerjasama antara otoritas fiskal dan moneter, yakni Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, dan Bank Indonesia, merupakan langkah terobosan yang sangat penting dalam mendukung keberhasilan program ini.

“Mudah-mudahan besok sudah jelas bagaimana bentuknya, programnya apa saja, prosedurnya seperti apa. Kami bisa sampaikan besok sore sesudah tim teknis bekerja malam ini dipimpin Pak Suanas dan unsur dari BUMN ada, dari Departemen PKP, perumahan dan kawasan pemikiman ada, Departemen Keuangan yang koordinir di sini, dan juga dari Bank Indonesia,” pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya