Liputan6.com, Jakarta Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan DIY secara resmi memberikan izin fasilitas kawasan berikat kepada PT Jia Wei Indonesia. Pemberian fasilitas ini menjadi wujud upaya pemerintah, khususnya Bea Cukai dalam mendukung industri berbasis ekspor.
Kepala Seksi Bimbingan Kepatuhan dan Hubungan Masyarakat Kanwil Bea Cukai Jateng DIY, R. Megah Andiarto, menjelaskan bahwa fasilitas kawasan berikat menawarkan berbagai kemudahan fiskal dan prosedural bagi perusahaan yang berorientasi ekspor.
Baca Juga
“Dengan fasilitas ini, perusahaan bisa menikmati penangguhan bea masuk, pembebasan cukai, serta pembebasan dari pajak pertambahan nilai (PPN) dan pajak penghasilan (PPh) Pasal 22 atas impor, yang tentu akan meningkatkan efisiensi operasional mereka,” ujarnya.
Advertisement
Diketahui, PT Jia Wei Indonesia merupakan perusahaan manufaktur alas kaki yang berlokasi di Desa Ketanggungan, Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Perusahaan ini telah mengekspor produknya ke Jepang dan Vietnam.
Keberadaan PT Jia Wei Indonesia diharapkan memberikan dampak ekonomi yang besar bagi daerah setempat. Pada tahun 2025, nilai investasinya tercatat sebesar Rp195 miliar dan diproyeksikan meningkat menjadi Rp763 miliar pada tahun 2029. Dari sisi ketenagakerjaan, perusahaan ini akan merekrut 651 tenaga kerja pada tahun 2025, dengan target peningkatan hingga 4.000 orang pada tahun 2029.
Dikatakan Megah, selain menciptakan lapangan kerja langsung, PT Jia Wei Indonesia juga diharapkan akan mendorong pertumbuhan sektor usaha lainnya di sekitar kawasan industri. “Pabrik ini akan menciptakan peluang usaha tambahan seperti penyewaan tempat tinggal bagi pekerja, rumah makan, serta berbagai sektor jasa yang akan memperkuat ekonomi masyarakat sekitar,” rincinya.
Direktur PT Jia Wei Indonesia, Shih Hao Kuo, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan yang diberikan pemerintah melalui fasilitas kawasan berikat ini. “Bantuan ini sangat mendukung kami dalam mengelola arus kas dengan lebih baik, sehingga dapat memproduksi barang dengan harga yang lebih kompetitif di pasar global,” ungkapnya.
Diharapkan, dengan fasilitas kawasan berikat, PT Jia Wei Indonesia dapat terus berkembang, meningkatkan ekspor nasional khususnya di sektor alas kaki, serta memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas bagi masyarakat sekitar.
Dalam 2 Pekan, Kanwil Bea Cukai Jakarta Terbitkan 2 Izin Fasilitas PLB
Sebelumnya, sebagai trade facilitator dan industrial assistance, Bea Cukai dukung kelancaran arus logistik melaui pemberian fasilitas pusat logistik berikat (PLB) kepada pelaku usaha. Dalam dua pekan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jakarta telah menerbitkan dua izin fasilitas PLB kepada perusahaan di bawah pengawasan kantor pabean pada unit kerjanya.
“PLB merupakan fasilitas kepabeanan berupa gudang multifungsi untuk menimbun barang impor atau lokal dengan fasilitas perpajakan, kepabeanan, serta fleksibelitas operasional lainnya,” ujar Kepala Kanwil Bea Cukai Jakarta, Rusman Hadi.
Ia mengungkapkan telah menerbitkan izin kepada PT United Equipment Indonesia pada Rabu (05/02) dan PT Autocomp Systems Indonesia pada Rabu (19/02). Pemberian izin diberikan paling lama satu jam setelah perusahaan melaksanaan pemaparan profil bisnis sebagai salah satu syarat penerbitan izin.
Pemaparan profil bisnis perusahaan ini dilaksanakan setelah perusahaan dinyatakan telah memenuhi kriteria dan persyaratan izin PLB, serta telah dilakukan pemeriksaan dokumen dan pemeriksaan lokasi oleh kantor pabean yang mengawasi.
Melalui fasilitas PLB, perusahaan penerima fasilitas akan mendapatkan kemudahan seperti penangguhan bea masuk, penangguhan pajak, penangguhan izin impor, kepemilikan barang yang fleksibel, jangka waktu timbun barang yang fleksibel (tiga tahun atau lebih), serta asal dan tujuan barang yang fleksibel (impor, lokal, dan ekspor).
“Fasilitas yang telah diberikan diharapkan dimanfaatkan dengan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan pemerintah serta penuh dedikasi untuk ikut serta dalam mengembangkan perekonomian negeri,” pungkas Rusman.
Advertisement
Bea Cukai Beri Izin Fasilitas KITE Pembebasan ke Produsen Rambut Palsu di Purbalingga
Kantor Wilayah (Kanwil) Bea Cukai Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta berikan izin fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE) Pembebasan kepada perusahaan di Kabupaten Purbalingga, PT Yuro Mustika.
PT Yuro Mustika merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pembuatan rambut palsu (wig) dan mannequin. Pemberian fasilitas ke perusahaan ini tepat sasaran karena sebelumnya telah mendapatkan fasilitas KITE Industri Kecil Menengah (IKM). Selain itu, selama dua tahun ini penjualan perusahaan ini terus meningkat sehingga dapat naik kelas menjadi penerima fasilitas KITE Pembebasan.
“Peningkatan penerima fasilitas kriteria dari IKM sampai naik kelas ini tidak lepas dari dukungan dan asistensi oleh Kantor Bea Cukai Purwokerto. Ini juga telah melalui pemeriksaan lapangan dan penelitian atas kelengkapan persyaratan,” ungkap Kepala Kantor Bea Cukai Purwokerto, Agung Saptono, Rabu (19/2/2025).
Dengan memanfaatkan fasilitas KITE Pembebasan, perusahaan akan mendapatkan pembebasan bea masuk dan tidak dipungut PPN atau PPN dan PPnBM atas impor barang berupa bahan baku untuk diolah, dirakit, atau dipasang dengan tujuan diekspor. Tujuannya agar perusahaan dapat meningkatkan daya saing produknya di pasar global, sehingga dapat meningkatkan ekspor.
“Hal ini tentunya juga akan memberikan dampak ekonomi positif lainnya bagi negara dan masyarakat khususnya di Kabupaten Purbalingga," sambung Agung.
Bea Cukai Purwokerto akan terus mendukung industri berorientasi ekspor dengan memberikan pelayanan dan asistensi perizinan secara cepat dan tanpa biaya. Pemberian fasilitas seperti ini diharapkan dapat berkontribusi maksimal pada kenaikan ekspor nasional.
