Tranformasi Bisnis, Kapitalisasi Pasar BUMN Bisa Rp 7.000 Triliun

Kementerian BUMN mengincar target nilai kapitalisasi pasar 142 BUMN mencapai Rp 7.000 triliun, dari saat ini Rp 3.500 triliun.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 01 Jul 2013, 10:46 WIB
Diterbitkan 01 Jul 2013, 10:46 WIB
dahlan-sadap130628b.jpg
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengincar target nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.000 triliun. Saat ini nilai pasar 142 perusahaan pelat merah tercatat sekitar Rp 3.500 triliun.

Wakil Menteri BUMN Mahmuddin Yasin mengatakan, dibanding lima sampai enam tahun lalu, nilai kapitalisasi pasar dari sejumlah BUMN melonjak signifikan dari Rp 200 triliun menjadi Rp 3.500 triliun.

"Itu saja belum seluruhnya masuk nilai kapitalisasi pasar. Diharapkan dengan tranformasi bisnis baik dari segi manajemen sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi dan good corporate governance (GCG), nilai pasar bisa menembus dua kali lipatnya sebesar Rp 7.000 triliun," ungkap dia dalam acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN dan BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013).

Dari sisi aset, Mahmuddin mencatat masing-masing perusahaan pelat merah membukukan nilai aset beragam, mulai dari aset yang terendah Rp 50 miliar sampai dengan Rp 600 triliun dengan nilai aset tertinggi. Salah satunya adalah aset PT Hotel Indonesia Natour (Persero) Rp 729 miliar.

Berapapun nilai aset yang dimiliki masing-masing BUMN, dia menegaskan bahwa perusahaan yang sahamnya dimiliki negara wajib menerapkan transformasi bisnis di bidang teknologi informasi demi meningkatkan bisnis perseroan.

"Karena sudah ada batas waktu penerapan IT di lingkungan BUMN pada Februari 2013, maka tidak ada alasan bagi BUMN untuk tidak menerapkan IT sebagai modal kemajuan usaha," jelasnya.

Kebijakan tersebut, kata Mahmuddin tertuang dalam Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-01/MBU/2011 tentang penerapan tata kelola perusahaan yang baik pada BUMN yang mengamanahkan penerapan IT di BUMN. Lalu disusul Peraturan Menteri BUMN Nomor PER-02/MBU/2013 tentang Panduan Penyusunan Pengelolaan TI BUMN.

"Kami bahkan telah menunjuk staf ahli untuk memantau dari waktu ke waktu penerapan GCG di lingkungan BUMN, termasuk tata kelola IT di mana setiap BUMn diharuskan mencapai target minimal maturity level 3 dalam 5 tahun ke depan," papar dia.

Acara Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN dihadiri 350 peserta dari lingkungan Kementerian dan direksi maupun ahli IT dari 142 BUMN. Event tersebut dibuka oleh Wamen BUMN dan akan ditutup oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan. (Fik/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya