Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Ismed Hasan Putro mengungkapkan produksi kondom 'Meong' dari sayap usahanya PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) belum terlalu besar. Padahal pabrik kondom yang berlokasi di Bandung itu merupakan yang terbesar di Asia Tenggara.
"Pabrik di Banjaran, Bandung itu jadi pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara. Tapi produksi kondomnya belum terlalu besar takut dimarahin FPI (Front Pembela Islam)," ungkap Ismed usai Peluncuran Raja Gula di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
RNI mengklaim pabrik kondom yang dimilikinya merupakan yang tertua di Indonesia. Pada tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menargetkan produksi Kondom Meong sebanyak 400 ribu gros. Hingga kuartal pertama tahun ini, realisasi produksi Kondom Meong sudah mencapai 250 ribu gross.
Ismed mengaku pihaknya akan melakukan re-branding produk kondom RNI dengan merek Raja Meong pada tahun ini.
"Kan sudah ada Raja Daging dan Raja Gula. Nanti ke depan ada lima produk Raja lagi, yakni Raja Minyak dan Raja Meong. Sisanya akan diberitahukan apabila akan segera launching," pungkasnya. (Fik/Shd)
"Pabrik di Banjaran, Bandung itu jadi pabrik kondom terbesar di Asia Tenggara. Tapi produksi kondomnya belum terlalu besar takut dimarahin FPI (Front Pembela Islam)," ungkap Ismed usai Peluncuran Raja Gula di Jakarta, Selasa (2/7/2013).
RNI mengklaim pabrik kondom yang dimilikinya merupakan yang tertua di Indonesia. Pada tahun ini, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menargetkan produksi Kondom Meong sebanyak 400 ribu gros. Hingga kuartal pertama tahun ini, realisasi produksi Kondom Meong sudah mencapai 250 ribu gross.
Ismed mengaku pihaknya akan melakukan re-branding produk kondom RNI dengan merek Raja Meong pada tahun ini.
"Kan sudah ada Raja Daging dan Raja Gula. Nanti ke depan ada lima produk Raja lagi, yakni Raja Minyak dan Raja Meong. Sisanya akan diberitahukan apabila akan segera launching," pungkasnya. (Fik/Shd)