PT Bank Mandiri Tbk melaporkan penggunaan uang elektronik oleh masyarakat Indonesia semakin terus berkembang. Data hingga Juni 2013 menunjukan penggunaan transaksi kartu Mandiri e-monet telah mencapai Rp 637 miliar.
Dibandingkan periode setahun sebelumnya, transaksi uang elektronik pada semester I-2130 telah meningkat hingga 92% dari posisi semulai Rp 351 miliar.
Dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (21/7/2013), frekuensi transaksi Mandiri e-money sepanjang semester I-2013 mencapai 54,6 juta transaksi, naik 66% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar atau 90% penggunaan mandiri e-money adalah untuk melakukan transaksi pembayaran tol dan lainnya digunakan di Indomaret dan Trans Jakarta.
Dibandingkan produk prabayar perbankan lainnya, penguasaan pasar Mandiri e-money dari aspek frekuensi transaksi adalah 83%. Artinya, Mandiri e-money merupakan produk yang paling populer digunakan para pengguna kartu prabayar di Indonesia.
“Kami bersinergi dengan merchant-merchant ritel dengan jaringan luas Untuk meningkatkan penggunaan e-money, seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi & Lawson, Superindo, Hypermart, dan Circle-K. Jadi, masyarakat semakin mudah mendapatkan Mandiri e-money sekaligus isi ulang kartunya selain di kantor cabang Bank Mandiri,” kata Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi.
Dengan sinergi itu, pengguna Mandiri e-money diberikan kemudahan dapat melakukan isi ulang kartu di jaringan Mandiri atm berlogo “e-money” dengan menggunakan kartu mandiri debit dan kartu debit 76 bank lainnya berlogo ATM Bersama.
Disamping itu, masyarakat juga dapat mengisi ulang kartu Mandiri e-money di lebih dari 28.000 outlet ritel yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Lampung dan Bali.(Shd)
Dibandingkan periode setahun sebelumnya, transaksi uang elektronik pada semester I-2130 telah meningkat hingga 92% dari posisi semulai Rp 351 miliar.
Dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (21/7/2013), frekuensi transaksi Mandiri e-money sepanjang semester I-2013 mencapai 54,6 juta transaksi, naik 66% dibanding periode yang sama tahun lalu. Sebagian besar atau 90% penggunaan mandiri e-money adalah untuk melakukan transaksi pembayaran tol dan lainnya digunakan di Indomaret dan Trans Jakarta.
Dibandingkan produk prabayar perbankan lainnya, penguasaan pasar Mandiri e-money dari aspek frekuensi transaksi adalah 83%. Artinya, Mandiri e-money merupakan produk yang paling populer digunakan para pengguna kartu prabayar di Indonesia.
“Kami bersinergi dengan merchant-merchant ritel dengan jaringan luas Untuk meningkatkan penggunaan e-money, seperti Indomaret, Alfamart, Alfamidi & Lawson, Superindo, Hypermart, dan Circle-K. Jadi, masyarakat semakin mudah mendapatkan Mandiri e-money sekaligus isi ulang kartunya selain di kantor cabang Bank Mandiri,” kata Direktur Micro and Retail Banking Bank Mandiri Hery Gunardi.
Dengan sinergi itu, pengguna Mandiri e-money diberikan kemudahan dapat melakukan isi ulang kartu di jaringan Mandiri atm berlogo “e-money” dengan menggunakan kartu mandiri debit dan kartu debit 76 bank lainnya berlogo ATM Bersama.
Disamping itu, masyarakat juga dapat mengisi ulang kartu Mandiri e-money di lebih dari 28.000 outlet ritel yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Medan, Lampung dan Bali.(Shd)