Biasanya banyak orang lebih memilih menunda liburan pada saat bulan puasa, terutama ke Bali. Tapi ternyata tidak bagi pelancong dari mancanegara. Terbukti okupansi kamar hotel di pulau Dewata tersebut mengalami peningkatan di bulan puasa.
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Intan Abdams Katoppo mengungkapkan, bulan Juli-Oktober merupakan waktu peak season karena sudah memasuki musim liburan, khususnya di beberapa negara.
"Beberapa negara, seperti Australia sudah memasuki masa liburan di antara periode 4 bulan itu. Sehingga Bali masih ramai dikunjungi turis asing, dari Taiwan, Eropa, dan Rusia selain Asutralia," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (28/7/2013).
Saat ini, kata Intan, hotel Inna yang berlokasi di Bali telah mencapai rata-rata okupansi sebesar 90% dibandingkan hari-hari biasa yang biasanya hanya 60%. Okupansi tersebut akan memuncak pada bulan September-Oktober hingga 100%.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki tiga hotel di Bali, yakni Inna Putri Bali Hotel, Inna Muara Hotel dan Inna Kuta Hotel.
"Total kamar yang ada di hotel Inna di Bali hampir 1.200 kamar. Di Putri Bali sebanyak 460 kamar, 320 kamar di Inna Kuta dan sisanya Muara Hotel. Jumlah itu cukup untuk memenuhi permintaan kamar hotel saat peak season," terang dia.
Meski mengalami peningkatan, Intan enggan menyebut secara pasti kenaikan omzet saat musim liburan turis asing (puasa dan lebaran) seperti sekarang ini.
"Omzet puasa dan lebaran tidak pasti juga, flat saja. Tapi kalau resort yang di Pelabuhan Ratu biasanya omzet ada peningkatan lumayan," ujarnya.
Dia berharap, perseroan mampu mengejar target perolehan pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 380 miliar dengan laba bersih Rp 22 miliar.
"Memang masih kecil, karena kami masih banyak pembangunan hotel. Tapi khusus di Bali, pengembangan hotel sudah tuntas pada 13 Juni lalu dan menyusul hotel di Padang pada 3 Juli 2013," pungkas Intan. (Fik/Igw)
Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour (HIN), Intan Abdams Katoppo mengungkapkan, bulan Juli-Oktober merupakan waktu peak season karena sudah memasuki musim liburan, khususnya di beberapa negara.
"Beberapa negara, seperti Australia sudah memasuki masa liburan di antara periode 4 bulan itu. Sehingga Bali masih ramai dikunjungi turis asing, dari Taiwan, Eropa, dan Rusia selain Asutralia," ungkap dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, seperti ditulis Minggu (28/7/2013).
Saat ini, kata Intan, hotel Inna yang berlokasi di Bali telah mencapai rata-rata okupansi sebesar 90% dibandingkan hari-hari biasa yang biasanya hanya 60%. Okupansi tersebut akan memuncak pada bulan September-Oktober hingga 100%.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memiliki tiga hotel di Bali, yakni Inna Putri Bali Hotel, Inna Muara Hotel dan Inna Kuta Hotel.
"Total kamar yang ada di hotel Inna di Bali hampir 1.200 kamar. Di Putri Bali sebanyak 460 kamar, 320 kamar di Inna Kuta dan sisanya Muara Hotel. Jumlah itu cukup untuk memenuhi permintaan kamar hotel saat peak season," terang dia.
Meski mengalami peningkatan, Intan enggan menyebut secara pasti kenaikan omzet saat musim liburan turis asing (puasa dan lebaran) seperti sekarang ini.
"Omzet puasa dan lebaran tidak pasti juga, flat saja. Tapi kalau resort yang di Pelabuhan Ratu biasanya omzet ada peningkatan lumayan," ujarnya.
Dia berharap, perseroan mampu mengejar target perolehan pendapatan sepanjang tahun ini sebesar Rp 380 miliar dengan laba bersih Rp 22 miliar.
"Memang masih kecil, karena kami masih banyak pembangunan hotel. Tapi khusus di Bali, pengembangan hotel sudah tuntas pada 13 Juni lalu dan menyusul hotel di Padang pada 3 Juli 2013," pungkas Intan. (Fik/Igw)