Hatta Rajasa Minta `Sikat` Pencuri Minyak di Sumsel

Aparat keamanan dan PT Pertamina (Persero) diminta serius mengusut tuntas kasus pencurian minyak di Sumatera Selatan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 29 Jul 2013, 19:30 WIB
Diterbitkan 29 Jul 2013, 19:30 WIB
hatta-rajasa130729c.jpg
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mendesak aparat keamanan dan PT Pertamina (Persero) untuk serius mengusut tuntas kasus pencurian minyak di Sumatera Selatan (Sumsel). Termasuk pencarian dan penangkapan si pencuri yang sudah merugikan negara.

"Kalau ada (keterlibatan orang dalam dan aparat) sikat saja," tegas dia usai Rakor Elpiji di Jakarta, Kamis (29/7/2013).

Pasalnya, Hatta bilang, penjarahan minyak mentah di pipa jalur Tempino menuju kilang Plaju, Sumsel merupakan tindakan pidana. "Tindakan pidana, jadi pasti sudah tahu hukumannya," tegas dia singkat.   

Pencarian pencuri minyak di Sumsel merupakan salah satu dari dua syarat yang diajukan pemerintah supaya Pertamina bisa kembali memacu produksi minyak mentah di daerah tersebut sebanyak 12 ribu barel per hari.

"Syarat pertama, apabila pipa yang dicuri atau dilubangi sudah save atau aman secara operasional. Dan kedua, jika sudah mencari pelaku sampai tuntas," tutur Hatta.

Sebelumnya Vice President Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, mengatakan, modus pencurian minyak di Sumsel saat ini bukan lagi melubangi pipa, tapi sudah lebih berani.

"Orang itu (pencuri) sudah gali sumur atau gua jadi bisa langsung menyedot minyak dan membawa kabur dengan tangki minyak. Ini jelas-jelas sangat terorganisir dan sistematis," tandasnya.(Fik/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya