2 BUMN Sudah Presentasi Proyek Jembatan Selat Sunda ke Dahlan

Menteri BUMN Dahlan telah menunjuk 5 BUMN konstruksi yang berpeluang untuk menggarap Jembatan Selat Sunda, 2 diantaranya sudah presentasi.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 30 Jul 2013, 17:29 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2013, 17:29 WIB
dana-jembatan-selat-sunda130712b.jpg
Keinginan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan dalam mempersiapkan pengerjaan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) apabila nantinya benar-benar ditunjuk oleh pemerintah nampaknya sdah dipersiapkan secara matang.

Setelah Dahlan menunjuk lima kandidat perusahaan BUMN konstruksi siapa saja yang akan mengerjakan proyek JSS, kini terakhir sudah ada dua perusahaan kandidat yang sudah melakukan presentasi proyek JSS di hadapan mantan BOs PLN itu.

"Sudah ada 2 BUMN yang presentasi, untuk namanya tidak usah disebut, nanti yang lain jadi gimana gitu," ungkapnya saat diskusi dengan wartawan di Gedung Kementrian BUMN, Jakarta, Selasa (30/7/2013)

Menanggapi hasil presentasi tersebut, dirinya mengaku sangat bangga terhadap kedua perusahaan itu yang secara konsep mampu mengerjakan sendiri proyek JSS.

"Presentasi itu sungguh membanggakan, mereka mampu mengerjakan itu, sudah dipresentasikan sampai ke teknis pengerjaan pemancangan tiang, dimana di publikasikan, besarnya tiang seberapa, penanaman kedalaman tiang seberapa,"jelas dia.

Hingga saat ini Dahlan masih menunggu beberapa perusahaan lain yang belum melakukan presentasi dihadapannya.

Lebih lanjut, kata Dahlan, meskipun pemerintah memberi lampu hijau tentang pengerjaan proyek kemungkinan akan dilakukan oleh konsorsium antara pemrakarsa dengan BUMN, keputusan siapa perusahaan yang akan berpartisipasi tetap akan ditentukan oleh orang nomor 1 di BUMN tersebut.

"Presentasi itu saya yang mnta, nanti kan ada konvensi diantara calon itu, nanti yang milih saya,"ujar Dahlan.

Seperti yang diketahui, kandidat perusahaan BUMN yang akan mengerjakan mega proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) tersebut adalah PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, PT PP Tbk, PT Adhi Karya Tbk, dan PT Hutama Karya. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya