Pertamina, PLN, Telkom Harus Tutup Galian Jalan di Tanjung Priok

Pertamina, PLN dan Telkom diminta untuk menutup galian disepanjang jalan yang menjadi lintasan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Jul 2013, 19:44 WIB
Diterbitkan 30 Jul 2013, 19:44 WIB
galian-kabel-130730c.jpg
Kementerian Keuangan meminta PT Pertamina (Persero), PT PLN (Persero) dan PT Telkom (Persero) untuk menutup galian disepanjang jalan yang menjadi lintasan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, pemerintah akan terus berupaya untuk memperlancar jalan lintasan kontainer di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Tujuannya untuk mempercepat proses bongkar muat, salah satunya adalah dengan meminta penutupan galian ke tiga perushaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut untuk menutup galian di jalur tersebut.

"Besok pagi kami akan koordinasi dengan tiga pihak penyedia utilitas, PLN, Tekom, Pertamina yang punya galian disitu, ditutup dulu galiannya," kata Mahendera, di Kantronya, Jakarta, Selasa (30/7/2013).

Menurutnya setelah galian tersebut ditutup, dirinya menginginkan nantinya galian tersebut dikerjakan dalam waktu bersamaan sehingga ada efisiensi waktu dan tidak terus mengganggu jalur lintasan.

"Nanti diatur schedule bersama, ini butuh 3 sektor, listrik, gas, sama telepon," jelasnya.

Selain itu, instansinya juga telah meminta kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk segera menyelesaikan proyek pembangunan jalan bebas hambatan di pelabuhan yang saat ini sedang dipermasalahkan kemacetannya.

"Kami sudah koordinasi kementerian PU pengerjaan jalan tol harus di percepat," ungkap Mahendra.

Mahendra menambahkan, untuk permasalahan pembebasan lahan saat ini juga telah ada penyelesaian terkait dengan letak makam Mbah Priok. Karena makam tersebut akan dilewati kontainer yang turun dari jalan tol tersebut.

"Tapi kawasan tanda kutip makam Mbah Priok sudah selesai disitu nanti turunnya akses jalan langsung ke dermaga. Sehingga nanti juga ada rel kereta double track," ungkapnya. (Pew/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya