Punya 900 Ahli Mesin, PT DI Rogoh Kocek Rp 100 Miliar Per Tahun

PT Dirgantara Indonesia (persero) saat ini telah mempekerjakan sekitar 900 orang ahli mesin untuk memproduksi berbagai jenis pesawat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 19 Agu 2013, 19:00 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2013, 19:00 WIB
dirgantara2-130205b.jpg
PT Dirgantara Indonesia (persero) saat ini telah mempekerjakan sekitar 900 orang ahli mesin untuk memproduksi berbagai jenis pesawat di Indonesia. Sayangnya, pemerintah belum memiliki program bagi tenaga Indonesia layaknya di luar negeri.

"Kami punya banyak tenaga kerja sampai 4.300 orang dan 900 orang diantaranya bekerja di bagian engineering," ujar Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso pada acara Diaspora di Jakarta Convention Center (JCC), Senin (19/8/2013).

Namun dia mengeluhkan, kurangnya perhatian pemerintah untuk mendukung kinerja para ahli mesin ini dengan program-program yang menunjang kompetensi mereka.

"Karena tidak ada dukungan dari pemerintah seperti di luar negeri, kami harus membayar subsidi para engineering kami sebesar Rp 100 miliar per tahun. Dan itu sudah berlangsung selama 6 tahun," kata dia.

Lebih jauh Budi menuturkan, tenaga ahli mesin tersebut terdiri dari angkatan usia tua dan muda. Pasalnya pihaknya tetap harus mempekerjakan engineering senior yang sudah berpengalaman sehingga engineering muda belajar dari mereka.

"Kami tidak menghitung lagi efisien atau tidak kalau tidak mau sama dengan nasib pesawat buatan Pak Habibie di tahun 1976 dan dukungan Soekarno terhadap industri penerbangan dalam negeri di tahun 1950-an," ujarnya.

Dia bilang, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini berharap adanya regenerasi baru di lingkungan internal perseroan. "Jadi nanti generasi muda ini bisa terus memantau life cycle dari produksi pesawat," tandas Budi. (Fik/Nur)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya