Lewat APEC, Indonesia Ingin Tukang Bakso Bisa Punya ATM

Indonesia akan mengusulkan inklusi keuangan guna mendorong para pelaku usaha memanfaatkan akses pembiayaan pada Konferensi APEC.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 06 Sep 2013, 17:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2013, 17:30 WIB
kartu-atm-130906b.jpg
Sebagai tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) dan APEC CEO Summit 2013, Indonesia akan mengusulkan inklusi keuangan guna mendorong para pelaku usaha memanfaatkan akses pembiayaan yang tersedia. Hingga saat ini, baru 10% dari seluruh penduduk Indonesia yang memiliki rekening di Bank.

"Cuma 10% orang Indonesia yang punya rekening bank," ujar President Director UPR Communications Ermiel Thabrani dalam acara persiapan media menjelang APEC Conference 2013 di gedung Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (6/9/2013). Ermiel sendiri bertugas sebagai tenaga ahli humas dan media pada konferensi internasional tersebut.

Sisanya, sebanyak 90% adalah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang dinilai tidak bankable atau layak. Hal tersebut merupakan salah satu alasan Indonesia mengajukan agenda inklusi finansial.

"Pemilik rekening bank di kita kan masih kecil, masih 10%. Ajukan saja pada pertemuan tersebut, ini kan supaya nanti tukang bakso Indonesia juga bisa punya ATM," ujarnya saat ditemui usai acara tersebut.

Selain itu dalam keterangan tertulis Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Freddy H. Tulung, Indonesia juga akan fokus membahas pengobatan herbal (jamu) yang saat ini masih didominasi China. Kerjasama di bidang gender juga menjadi salah satu agenda sektoral yang akan didiskusikan perwakilan tanah air. (Sis/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya