Perajin Tahu Tempe Terbesar di Jakarta Mogok Sejak 6 September

Sejumlah perajin di Semanan Jakarta Barat telah memulai aksi mogok mereka sejak pekan lalu.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 09 Sep 2013, 15:45 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2013, 15:45 WIB
perajin-tempe-130905b.jpg
Aksi mogok yang dilakukan perajin tahu tempe di Indonesia berlangsung sejak Senin (9/9/2013) dan rencananya baru berakhir pada Rabu (11/9/2013) nanti.

Namun ternyata, sejumlah perajin tahu dan tempe di kawasan Primer Koperasi Tempe dan Tahu Indonesia (PRIKOPTI) Semanan, Cengkareng Jakarta Barat telah menggelar mogok produksi jauh-jauh hari yakni sejak Jumat (6/9/2013) lalu.

Kawasan PRIKOPTI sendiri merupakan wilayah penghasil tahu dan tempe terbesar di DKI Jakarta. "Kita sejak Jumat sebagian perajin sudah mulai mogok produksi. Alasan kami karena harga kedelai mahal dan jauh dari jangkauan kami," kata Ketua Prikopti, Suharto ketika ditemui di kantor Primkopti, Jakarta Barat, Senin (9/9/2013).

Dia menyatakan, harga bahan baku kacang kedelai yang saat ini telah mencapai angka Rp 9.300 per kilogram (kg) membuat para perajin tahu dan tempe kewalahan dan memutuskan tidak melakukan produksi.

"Kita mau produksi bagaimana. Sebelumnya harga bahan baku kacang kedelai Rp 6.500, sekarang sudah naik banyak, gimana kita nau produksi kalau harga bahan bakunya sudah tinggi," tegas Suharto.

Seperti diketahui, Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan langsung bereaksi menanggapi aksi mogok perajin tahu dan tempe seluruh Indonesia.

Berdasarkan informasi Hubungan Masyarakat KementerGita Senin (9/9/2013) ini langsung meluncur ke kantor Primkopti di Semanan Kalideres Jakarta Barat  untuk memantau kondisi harga tahu dan tempe nasional.

Kedatangan Mendah dikabarkan untuk mengetahui kondisi pasti para perajin yang menggelar aksi mogok sejak Senian (9/9/2013) sampai Rabu (11/9/2013). Mendag bertolak dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) sejak pukul 13.30 wib.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya