Kurs rupiah kembali menggeliat. Nilai tukar rupiah di pasar forward menguat ke level tertinggi dalam tiga pekan terakhir setelah berhembus kabar positif dari Amerika Serikat.
Para pembuat kebijakan di Negeri Paman Sam melaporkan adanya pembicaraan yang konstruktif terkait rencana kenaikan batas utang pemerintah. Kabar ini mengurangi kemungkinan munculnya default surat utang AS dan memperbaiki sentimen global.
"Kurs mata uang Asia di kawasan Asia menguat setelah pembicaraan mengenai debt ceiling menunjukan perbaikan," kata Head of Foreign Exchange Reserach dari Malayan Banking Bhd, Saktiandi Supaat seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (11/10/2013).
Data Bloomberg, menunjukan kurs rupiah di pasar Non Delivered Forward untuk satu bulan ke depan menguat 1,4% ke level 11.125 per dolar AS pada pukul 9.22 WIB. Penguatan ini merupakan yang tertinggi sejak 19 September 2013.
Sementara itu rupiah selama sepekan ini telah menguat 1,6% di pasar kontrak dan lebih tinggi 3% dibandingkan pasar spot. Pada perdagangan hari ini, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,2% dan 0,4% selama sepekan terakhir ke level 11.473 per dolar AS.
Pada bagian lain, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini juga telah mengeluarkan aturan lindung nilai bagi individu, perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kebijakan ini diharapkan membantu gejolak nilai tukar rupiah.
"Kita akan melihat dampak lebih jauh dari kebijakan itu terhadap volatilitas rupiah pada bulan depan seiring rencana perusahaan melakukan aksi hedging," ujar Supaat.
Para pembuat kebijakan di Negeri Paman Sam melaporkan adanya pembicaraan yang konstruktif terkait rencana kenaikan batas utang pemerintah. Kabar ini mengurangi kemungkinan munculnya default surat utang AS dan memperbaiki sentimen global.
"Kurs mata uang Asia di kawasan Asia menguat setelah pembicaraan mengenai debt ceiling menunjukan perbaikan," kata Head of Foreign Exchange Reserach dari Malayan Banking Bhd, Saktiandi Supaat seperti dikutip laman Bloomberg, Jumat (11/10/2013).
Data Bloomberg, menunjukan kurs rupiah di pasar Non Delivered Forward untuk satu bulan ke depan menguat 1,4% ke level 11.125 per dolar AS pada pukul 9.22 WIB. Penguatan ini merupakan yang tertinggi sejak 19 September 2013.
Sementara itu rupiah selama sepekan ini telah menguat 1,6% di pasar kontrak dan lebih tinggi 3% dibandingkan pasar spot. Pada perdagangan hari ini, kurs rupiah di pasar spot menguat 0,2% dan 0,4% selama sepekan terakhir ke level 11.473 per dolar AS.
Pada bagian lain, Bank Indonesia (BI) baru-baru ini juga telah mengeluarkan aturan lindung nilai bagi individu, perusahaan, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Kebijakan ini diharapkan membantu gejolak nilai tukar rupiah.
"Kita akan melihat dampak lebih jauh dari kebijakan itu terhadap volatilitas rupiah pada bulan depan seiring rencana perusahaan melakukan aksi hedging," ujar Supaat.