Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, fenomena global saat ini menuntut setiap negara untuk mempercepat proses peningkatan daya saing menyusul perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 serta perdagangan multilateral lain.
"Sekarang ini produk barang dan jasa semakin bebas masuk dari satu negara ke negara lain tanpa ada hambatan. Sehingga rezim proteksionisme pun sudah tidak populer lagi," kata dia saat ditemui di acara Indonesia Quality Expo di JCC, Kamis (17/10/2013).
Hatta menegaskan, sebuah negara yang masih menerapkan kebijakan proteksi perdagangan justru akan mendapatkan balasan dari negara-negara lain. Kondisi ini justru akan makin menyusahkan masing-masing negara.
"Bisa terjadi balasan dan hanya akan membuat tersendat proses barang dan jasa sehingga pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Indonesia, kata Hatta, memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu sekitar 50% dari jumlah penduduk ASEAN. Dengan wilayah terluas, Indonesia diyakini berpotensi menjadi basis produksi yang dapat membawa kesejahteraan besar bagi bangsa-bangsa anggota ASEAN lain.
"Pemerintah terus memacu pertumbuhan berkelanjutan merata ke seluruh daerah melalui proyek MP3EI. Didorong pula dengan sumber daya manusia (SDM) dan IPTEK sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dalam rangka implementasi dan pencapaian tujuan MP3EI," papar dia.
Hatta optimistis Indonesia bisa berpeluang menjadi bangsa yang unggul untuk meningkatkan daya saing. Semua keunggulan tersebut akhirnya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat.(Fik/Shd)
"Sekarang ini produk barang dan jasa semakin bebas masuk dari satu negara ke negara lain tanpa ada hambatan. Sehingga rezim proteksionisme pun sudah tidak populer lagi," kata dia saat ditemui di acara Indonesia Quality Expo di JCC, Kamis (17/10/2013).
Hatta menegaskan, sebuah negara yang masih menerapkan kebijakan proteksi perdagangan justru akan mendapatkan balasan dari negara-negara lain. Kondisi ini justru akan makin menyusahkan masing-masing negara.
"Bisa terjadi balasan dan hanya akan membuat tersendat proses barang dan jasa sehingga pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Indonesia, kata Hatta, memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu sekitar 50% dari jumlah penduduk ASEAN. Dengan wilayah terluas, Indonesia diyakini berpotensi menjadi basis produksi yang dapat membawa kesejahteraan besar bagi bangsa-bangsa anggota ASEAN lain.
"Pemerintah terus memacu pertumbuhan berkelanjutan merata ke seluruh daerah melalui proyek MP3EI. Didorong pula dengan sumber daya manusia (SDM) dan IPTEK sebagai pengungkit pertumbuhan ekonomi dalam rangka implementasi dan pencapaian tujuan MP3EI," papar dia.
Hatta optimistis Indonesia bisa berpeluang menjadi bangsa yang unggul untuk meningkatkan daya saing. Semua keunggulan tersebut akhirnya akan berujung pada kesejahteraan masyarakat.(Fik/Shd)