Masih Banyak yang Tak Rela Inter Milan Dijual ke Erick Thohir

Pertanyaannya mengapa Moratti memilih menjual Inter Milan pada pembeli asing asal Indonesia, Erick Thohir masih terus mengemuka dimana-mana.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 18 Okt 2013, 13:53 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2013, 13:53 WIB
erick-tohir-130804a.jpg
Pertanyaannya mengapa Moratti memilih menjual Inter Milan pada pembeli asing asal Indonesia, Erick Thohir masih terus mengemuka dimana-mana. Rupanya masih banyak yang tak rela Inter Milan jatuh ke tangan Erick Thohir dengan harga miring.

Asal tahu saja, pebisnis kaya asal Indonesia Erick Thohir berhasil mengakuisisi 70% saham Inter Milan dari pemilik sekaligus presiden klub ternama dunia tersebut Massimo Moratti seharga 350 juta euro atau Rp 5,3 triliun.

Banyak yang tak habis pikir mengapa Moratti yang selama 18 tahun mengasuh klub Italia itu rela melepasnya pada Erick Thohir.

Seperti dikutip dari News Talk, Jumat (18/10/2013) rasa penasaran pemerhati Inter Milan akhirnya terpecahkan setelah penulis klub sepakbola Eropa dan pakar Serie A James Horncastle angkat bicara.

"Perusahaan keluarga Moratti SARAS tak lagi menghasilkan uang sebanyak dulu. Meski Moratti mampu menutupi berbagai kerugian yang dialami Inter Milan dalam beberapa tahun lalu, tapi dia tak mampu mendorong klub tersebut maju. Dia juga tak mampu membangun stadion baru dan meningkatkan pendapatan komersil Inter di manapun. Sepanjang tahun lalu, dia sibuk mencari investor dari berbagai negara," papar Horncastle panjang lebar.

Kesepakatan dengan Thohir sebenarnya telah dibahas selama lima bulan ke belakang. Moratti tak mau klub sepakbola kesayangannya itu jatuh ke tangan yang salah dan tentu saja pembelinya harus mampu membiayai kebutuhan Inter Milan. Tak sia-sia memang, Moratti dikabarkan menerima asuransi dari Thohir untuk menjamin masa depan Inter.

"Erick merupakan bagian dari keluarga kaya. Lihat saja, nama ayah dan kakanya masuk dalam daftar Forbes Rich. Erick sendiri tidak termasuk di dalam daftar tersebut, membuat masyarakat Italia penasaran, investasi seperti apa yang akan diberikannya," ungkap Horncastle.

Banyak orang menduga, Erick akan menggunakan 200 juta euro dana pembeliannya untuk melunasi utang-utang Inter dan menjadikannya klub olahraga yang sehat. Erick juga disebutkan mampu membangun stadium baru agar tubuh Inter Milan menjadi semakin kokoh.

Sementara itu, seorang penulis sekaligus pengamat klub Inter Milan Mike Whittaker menilai harga penjualan senilai US$ 350 juta tersebut terhitung rendah. Sebelumnya pada 2012,  China Railway Construction Corp (CRCC) sempat menawar klub besar tersebut seharga 500 juta euro.

Whittaker juga turut menyesalkan keputusan Moratti menjual 70% saham Inter Milan pada Thohir. Dia mengatakan, sebelumnya ayah Inter Milan tersebut hanya bermaksud menjual 30%-40% saham klub asal Italia itu. Di luar itu semua, dia merasa Erick tak memiliki minat yang kuat untuk mengasuh Inter Milan.

"Secara pribadi, saya merasa Erick tidak mencintai Inter Milan seperti yang ingin dilihat para fans dari pemilik klub," tandasnya. (Sis/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya