Buruh Mogok Nasional, Hindari Jalan Menuju Kawasan Industri!

Sebanyak dua juta buruh akan mengikuti aksi mogok nasional pada 31 Oktober-1 November 2013.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 31 Okt 2013, 06:37 WIB
Diterbitkan 31 Okt 2013, 06:37 WIB
demo-buruh-131021c.jpg
Sebanyak dua juta orang buruh mengikuti aksi mogok nasional pada 31 Oktober-1 November 2013. Buruh ini berasal dari 150 kabupaten kota dan 40 kawasan industri. Aksi ini akan dimulai sejak pukul 00.00 WIB pada 31 Oktober 2013.

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menuturkan aksi mogok kerja nasional pada hari ini hanya akan digelar di kawasan industri dan di sekitar pabrik.

"Kecuali di beberapa daerah yang tidak ada kawasan industri, itu titiknya di kantor Gubernur atau bupati," jelas dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (31/10/2013).

Untuk itu, dia menyarankan agar masyarakat menghindari jalan-jalan menuju kawasan industri.

Khusus di Jakarta, rencananya akan terdapat beberapa titik konsentrasi massa, yaitu Kawasan Industri Pulo Gandung, Kawasan Berikat Nusantara (KBN) Cakung, Sunter, Cilincing, dan Pelabuhan Tanjung Priok.

Sedangkan di Bekasi, aksi mogok kerja digelar di Cikarang, Cibitung dan Tambun. Sementara di Tangerang, titik massa bakal berada di Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan dan Bintaro.

"Bogor, Karawang, Cikampek, Sidoarjo, Waru, Pasuruan, Jalan Tol semarang, Subang, Indramayu, Pekalongan, Demak, dan Gresik," tutur dia.

Dalam aksi tersebut, setidaknya buruh menuntut lima hal antara lain, Pertama, menuntut kenaikan upah minimal sebanyak 50%. Kedua, jaminan kesehatan seluruh masyarakat pada 2014 dapat dijalankan. Ketiga, buruh mengharapkan penghapusan sistem kerja outsourcing termasuk di Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Lalu, Keempat, buruh menuntut segera disahkannya Rancangan Undang-undang (RUU) terkait pembantu rumah tangga yang rawan akan kejahatan perdagangan manusia. Kelima, buruh menuntut pemerintah untuk mencabut pemberlakuan Undang-undang.

"UU ini dipaksakan karena semua ormas menolak ini termasuk kami dari buruh. Kita minta pemerintah sungguh-sungguh untuk hal ini. Aksi mogok ini serius, bohong kalau ada yang bilang aksi ini hanya gertakan saja," kata Iqbal. (Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya