PT GMF AeroAsia, anak usaha maskapai penerbangan Garuda Indonesia, akan menandatangani sejumlah kesepakatan bisnis dengan beberapa perusahaan dunia yang bergerak di industri penerbangan seperti operator pesawat penumpang, operator pesawat kargo hingga perusahaan leasing di Dubai Airshow 2013.
Dalam salah satu pameran industri penerbangan terbesar di dunia yang berlangsung pada 17-21 November 2013 ini beberapa perusahaan besar telah menyatakan sepakat untuk menjalin kerjasama dengan GMF AeroAsia.
“Dubai Airshow merupakan salah satu pameran industri penerbangan yang selalu diikuti oleh GMF,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budihadianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11/2013).
Beberapa konsumen yang sudah ada menyatakan siap menandatangani kerjasama dengan GMF. Begitu juga dengan klien baru seperti Virtual Airlines (Uni Emirates Arab), Fits Air (Srilanka), dan Air Jupiter (Nigeria).
Salah satunya, penandatanganan kerjasama antara GMF dan Virtual Airlines dilakukan pada 17 November 2013 oleh Direktur Base Operation GMF, Agus Sulistyono dan CEO Virtual Airlines, Andre Drevs.
Kerjasama Base Maintenance (C-Check dan D-Check) pesawat B747 series Virtual Airlines ini berdurasi 3 tahun dengan nilai kontrak sekitar USD 1 juta. “Dengan kerjasama ini, jumlah customer GMF makin bertambah di Timur Tengah,” katanya.
Selain dengan Virtual Airlines,GMF juga menyepakati beberapa kerjasama dengan operator pesawat lainnya. Dari kerjasama tersebut diproyeksikan nilai kontrak yang bisa di raih di Dubai Airshow ini sekitar US$ 10 juta – US$ 15 juta.
Richard Budihadianto mengatakan GMF memanfaatkan Dubai Airshow 2013sebagai sarana melaksanakan penetrasi pasar, terutama pasar di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Karena itu, kerjasama dengan pelanggan tidak sekadar perawatan pesawat, tapi disesuaikan dengan permintaan customer.
GMF menawarkan keunggulan affordable price dengan kualitas produk dan service sesuai standar industri penerbangan dunia. Sedangkan competitive price yang ditawarkan GMF dalam bentuk kualitas produk dan service yang baik. “Kami mampu memberikan nilai lebih kepada setiap customer,” katanya.
Dalam pameran internasional ini, GMF tidak hanya membidik perawatan pesawat penumpang, tapi juga pesawat kargo.
Dalam beberapa tahun belakangan, pertumbuhan bisnis kargo cukup menjanjikan seiring dengan mobilitas angkutan barang antar negara yang makin meningkat.
“GMF sudah memiliki kemampuan dalam perawatan berbagai tipe pesawat kargo baik pesawat buatan Airbus maupun Boeing,” katanya. Kapabilitas ini terus dikembangkan seiring dengan dinamika pasar yang semakin tinggi.
Untuk penetrasi pasar yang lebih luas, GMF memiliki modal penting yang menjadi tuntutan customer yakni sertifikat approval dari EASA dan FAA.
Sertifikat dari otoritas penerbangan sipil internasional ini merupakan bentuk pengakuan atas kapabilitas GMF AeroAsia dalam menangani perawatan sejumlah tipe pesawat buatan Airbus, Boeing, hingga Bombardier.
Dubai Airshow 2013 adalah pameran yang ke-13 dan menjadi yang terbesar dalam 26 tahun pameran dua tahunan tersebut.
Sebanyak 1.000 peserta dari berbagai kalangan industri aviasi dunia mempromosikan produk dan layanannya kepada 60.000 trade visitors.
Dalam sepekan pameran, 150 pesawat berbagai jenis terbaru dipamerkan. Pameran tahun ini menjadi tonggak penting karena untuk pertama kalinya Dubai Airshow diselenggarakan di tempat baru yakni
Dubai World Central di Jebel Ali, Dubai. “Pameran ini sangat penting bagi pengembangan pasar GMF ke berbagai negara,” tandasnya. (Nur)
Dalam salah satu pameran industri penerbangan terbesar di dunia yang berlangsung pada 17-21 November 2013 ini beberapa perusahaan besar telah menyatakan sepakat untuk menjalin kerjasama dengan GMF AeroAsia.
“Dubai Airshow merupakan salah satu pameran industri penerbangan yang selalu diikuti oleh GMF,” kata Direktur Utama GMF AeroAsia, Richard Budihadianto dalam keterangan tertulisnya, Senin (18/11/2013).
Beberapa konsumen yang sudah ada menyatakan siap menandatangani kerjasama dengan GMF. Begitu juga dengan klien baru seperti Virtual Airlines (Uni Emirates Arab), Fits Air (Srilanka), dan Air Jupiter (Nigeria).
Salah satunya, penandatanganan kerjasama antara GMF dan Virtual Airlines dilakukan pada 17 November 2013 oleh Direktur Base Operation GMF, Agus Sulistyono dan CEO Virtual Airlines, Andre Drevs.
Kerjasama Base Maintenance (C-Check dan D-Check) pesawat B747 series Virtual Airlines ini berdurasi 3 tahun dengan nilai kontrak sekitar USD 1 juta. “Dengan kerjasama ini, jumlah customer GMF makin bertambah di Timur Tengah,” katanya.
Selain dengan Virtual Airlines,GMF juga menyepakati beberapa kerjasama dengan operator pesawat lainnya. Dari kerjasama tersebut diproyeksikan nilai kontrak yang bisa di raih di Dubai Airshow ini sekitar US$ 10 juta – US$ 15 juta.
Richard Budihadianto mengatakan GMF memanfaatkan Dubai Airshow 2013sebagai sarana melaksanakan penetrasi pasar, terutama pasar di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Eropa. Karena itu, kerjasama dengan pelanggan tidak sekadar perawatan pesawat, tapi disesuaikan dengan permintaan customer.
GMF menawarkan keunggulan affordable price dengan kualitas produk dan service sesuai standar industri penerbangan dunia. Sedangkan competitive price yang ditawarkan GMF dalam bentuk kualitas produk dan service yang baik. “Kami mampu memberikan nilai lebih kepada setiap customer,” katanya.
Dalam pameran internasional ini, GMF tidak hanya membidik perawatan pesawat penumpang, tapi juga pesawat kargo.
Dalam beberapa tahun belakangan, pertumbuhan bisnis kargo cukup menjanjikan seiring dengan mobilitas angkutan barang antar negara yang makin meningkat.
“GMF sudah memiliki kemampuan dalam perawatan berbagai tipe pesawat kargo baik pesawat buatan Airbus maupun Boeing,” katanya. Kapabilitas ini terus dikembangkan seiring dengan dinamika pasar yang semakin tinggi.
Untuk penetrasi pasar yang lebih luas, GMF memiliki modal penting yang menjadi tuntutan customer yakni sertifikat approval dari EASA dan FAA.
Sertifikat dari otoritas penerbangan sipil internasional ini merupakan bentuk pengakuan atas kapabilitas GMF AeroAsia dalam menangani perawatan sejumlah tipe pesawat buatan Airbus, Boeing, hingga Bombardier.
Dubai Airshow 2013 adalah pameran yang ke-13 dan menjadi yang terbesar dalam 26 tahun pameran dua tahunan tersebut.
Sebanyak 1.000 peserta dari berbagai kalangan industri aviasi dunia mempromosikan produk dan layanannya kepada 60.000 trade visitors.
Dalam sepekan pameran, 150 pesawat berbagai jenis terbaru dipamerkan. Pameran tahun ini menjadi tonggak penting karena untuk pertama kalinya Dubai Airshow diselenggarakan di tempat baru yakni
Dubai World Central di Jebel Ali, Dubai. “Pameran ini sangat penting bagi pengembangan pasar GMF ke berbagai negara,” tandasnya. (Nur)