Pemerintah Indonesia menjalin kerja sama pengembangan ekspor guna mendorong daya saing produk Indonesia di kancah internasional.
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan daya saing produk khususnya produk tekstil rumahan dan dekorasi rumah dan makanan.
"Dengan kerja sama ini sehingga mampu bersaing di pasar Eropa dan kawasan lainnya seperti Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan," kata Nus, dalam penandatanganan kerjasama, di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (22/11/2013).
Nus menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, kerja sama ini tidak hanya fokus pada upaya meningkatkan kapasitas produsen atau eksportir di kedua sektor melalui Export Coaching Program (ECP), tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung pencapaian tujuan kerjasama.
" Di antaranya melalui program peningkatan kapasitas bagi pegawai di lingkungan Kementerian Perdagangan, diseminasi informasi mengenai akses pasar dan ketentuan impor negara-negara Eropa melaui seminar atau workshop bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia serta penyusunan strategi promosi ekspor untuk kedua sektor tesebut," jelasnya.
Nus menuturkan, kerja sama kemitraan antara Direktorat Jenderal yang dipimpinnya dan pusat pemasaran impor (Promotion from Developing Contries/CBI) telah lama dijalin.
Sebelumnya kedua belah pihak telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop terkait akses pasar dan adaptasi produk yang diintegrasikan kedalam program kegiatan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI).
"Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan kerjasama Indonesia dan Belanda di bidangpengembangan ekspor dapat terus dilanjutkan, sehingga pada akhirnya dapat memperkuat kinerja ekspor Indonesia," pungkasnya.
Kerja sama tersebut ditandai dengan kesepakatan nota kesepahaman pengembangan ekspor, yang ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dan Deputy Diretor of Center for the promotion of imports from developing Contries (CBI) Dick de man. (Pew/Ahm)
Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Nus Nuzulia Ishak mengatakan, kerja sama ini akan meningkatkan daya saing produk khususnya produk tekstil rumahan dan dekorasi rumah dan makanan.
"Dengan kerja sama ini sehingga mampu bersaing di pasar Eropa dan kawasan lainnya seperti Asia, Afrika, Amerika Tengah dan Selatan," kata Nus, dalam penandatanganan kerjasama, di hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (22/11/2013).
Nus menambahkan, untuk mencapai tujuan tersebut, kerja sama ini tidak hanya fokus pada upaya meningkatkan kapasitas produsen atau eksportir di kedua sektor melalui Export Coaching Program (ECP), tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif untuk mendukung pencapaian tujuan kerjasama.
" Di antaranya melalui program peningkatan kapasitas bagi pegawai di lingkungan Kementerian Perdagangan, diseminasi informasi mengenai akses pasar dan ketentuan impor negara-negara Eropa melaui seminar atau workshop bagi seluruh pemangku kepentingan di Indonesia serta penyusunan strategi promosi ekspor untuk kedua sektor tesebut," jelasnya.
Nus menuturkan, kerja sama kemitraan antara Direktorat Jenderal yang dipimpinnya dan pusat pemasaran impor (Promotion from Developing Contries/CBI) telah lama dijalin.
Sebelumnya kedua belah pihak telah menyelenggarakan pelatihan dan workshop terkait akses pasar dan adaptasi produk yang diintegrasikan kedalam program kegiatan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Ekspor Indonesia (BBPPEI).
"Dengan penandatanganan nota kesepahaman ini diharapkan kerjasama Indonesia dan Belanda di bidangpengembangan ekspor dapat terus dilanjutkan, sehingga pada akhirnya dapat memperkuat kinerja ekspor Indonesia," pungkasnya.
Kerja sama tersebut ditandai dengan kesepakatan nota kesepahaman pengembangan ekspor, yang ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak dan Deputy Diretor of Center for the promotion of imports from developing Contries (CBI) Dick de man. (Pew/Ahm)