Tahun pemilu menjadi sumber keuntungan bagi produsen rokok. Sebab penjualan rokok diprediksi naik tahun depan. Sekretaris Perusahaan PT Wismilak Inti Makmur Tbk Surjanto Yasaputera mengaku prediksi ini berdasarkan pengalaman pada tahun pemilu 2004 dan 2009, di mana konsumsi rokok meningkat dari 40% menjadi 70%.
Perusahaan pun yakin hal penjualan rokoknya meningkat pada tahun depan. "Kami optimis karena tahun depan tahun pemilu dari data 2004-2009 pertumbuhan volume industri rokok diatas rata-rata normal. Mestinya kondisinya seperti itu tahun depan lebih meningkat sama," kata Surjanto, dalam Investor Summit, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengungkapkan, pertumbuhan penjualan Wismilak di Indonesia terbilang kecil. Namun di beberapa kota besar pertumbuhan penjualan Wismilak termasuk unggul.
Khusus untuk pasar nasional,Wismilak menguasai 1%. Sementara di beberapa kota besar pangsa pasarnya mencapai 5%-12%.
Dia mengungkapkan belanja modal (Capital Expediture/Capex) Wismilak pada 2014 akan menurun sebesar Rp 80 miliar, sedangkan tahun ini mencapai Rp 100 miliar.
Belanja modal pada tahun ini dipergunakan untuk membeli mesin produksi yang mampu memproduksi menjadi 1,5 miliar pertahun. Sedangkan tahun depan digunakan untuk membeli mesin menambah kualitas produksi.
"Tahun ini penambahan kapasitas produksi 1,5 miliar batang per tahun. Peningkatan prosesnya kami primary bahan baku untuk sebuah merek rokok banyak investasi yang dilakukan untuk peningkatan kualitas, kedua sistem memproses sistem dua tahap," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Perusahaan pun yakin hal penjualan rokoknya meningkat pada tahun depan. "Kami optimis karena tahun depan tahun pemilu dari data 2004-2009 pertumbuhan volume industri rokok diatas rata-rata normal. Mestinya kondisinya seperti itu tahun depan lebih meningkat sama," kata Surjanto, dalam Investor Summit, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengungkapkan, pertumbuhan penjualan Wismilak di Indonesia terbilang kecil. Namun di beberapa kota besar pertumbuhan penjualan Wismilak termasuk unggul.
Khusus untuk pasar nasional,Wismilak menguasai 1%. Sementara di beberapa kota besar pangsa pasarnya mencapai 5%-12%.
Dia mengungkapkan belanja modal (Capital Expediture/Capex) Wismilak pada 2014 akan menurun sebesar Rp 80 miliar, sedangkan tahun ini mencapai Rp 100 miliar.
Belanja modal pada tahun ini dipergunakan untuk membeli mesin produksi yang mampu memproduksi menjadi 1,5 miliar pertahun. Sedangkan tahun depan digunakan untuk membeli mesin menambah kualitas produksi.
"Tahun ini penambahan kapasitas produksi 1,5 miliar batang per tahun. Peningkatan prosesnya kami primary bahan baku untuk sebuah merek rokok banyak investasi yang dilakukan untuk peningkatan kualitas, kedua sistem memproses sistem dua tahap," pungkas dia. (Pew/Nrm)