Bos PLN Ingin Mundur, Dahlan Bilang Tidak Boleh

Kabar soal keinginan Direktur Utama PLN Nur Pamudji untuk mengundurkan diri dari jabatannya dibenarkan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Des 2013, 13:09 WIB
Diterbitkan 06 Des 2013, 13:09 WIB
dahlan-iskan-130801b.jpg
Kabar soal keinginan Direktur Utama PT PLN (Persero) Nur Pamudji untuk mengundurkan diri dari jabatannya dibenarkan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan.

Dahlan mengatakan, keinginan tersebut lantaran Nur merasa jabatannya sangat rentan untuk dikriminalisasi bila Dirut PLN tersebut melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan prosedur meskipun hal tersebut ditujukan demi kebaikan.

"Dia merasa profesi kok mudah untuk dikriminalisasikan, kalau begitu kan siapa yang mau. Ini khususnya berkaitan dengan profesi teknik," ujarnya di Subang, Jawa Barat, Jumat (6/12/2013).

Keinginan ini, menurut Dahlan, dipicu karena ada persoalan saat Nur harus mengambil keputusan untuk melakukan perawatan dan pergantian pada pembangkit listrik dan segala hal teknis yang dimiliki PLN.

Dia mencontohkan, sesuai pertimbangan teknik dan secara teori setelah pembangkit listrik yang telah beroperasi sekian tahun maka onderdil atau komponen didalamnya pasti harus diganti. Namun ketika melakukan pergantian, ternyata ada komponen lain yang juga rusak dan butuh diganti segera. Tapi hal ini bisa dilakukan karena terkendala pada aturan.

"Ini waktu di-maintanance mesin kan masih jalan, maka harus dimatikan, kemudian listrik otomatis mati. Sudah gitu, setelah dibuka ternyata yang lain harus diganti juga. Inikan yang menentukan ahli, apakah digantinya nanti-nanti saja atau sekarang. Apakah nanti dibuka lagi baru ditender ulang, atau ada tambahan pekerjaan tender, ini kan dia jadi ragu, karena rawan kesalahan," jelasnya.

Menurut Dahlan, keinginan Nur ini sudah diketahuinya sejak tiga minggu lalu. Namun dia sendiri terus berupaya untuk menahan Dirut PLN ini untuk mengurungkan niatnya mengundurkan diri karena menurut Dahlan, Nur termasuk orang yang jujur dan bersih sehingga masih pantas untuk dipertahankan.

"Intinya dia galau, tapi dia orang paling jujur sampai saat ini. Kalau semua diginikan lalu siapa mau menggantikan, karena sekarang mencari orang yang bersih itu sulit. Itu sudah tiga minggu lalu, saat saya tanya dia menceritakan seperti itu," katanya.

Dahlan mengakui dirinya siap membela Nur jika memang tidak ada kesalahan yang dilakukan dalam upayanya untuk memperbaiki kinerja dan pelayanan perusahaan listrik pelat merah tersebut.

"Kalau memang tidak ada korupsi, saya bela sampai habis. Jika perlu saya yang masuk penjara, waktu di Medan saya juga bilang begitu. Dulu waktu saya mengatasi listrik mati juga begitu, tapi saya yakin PLN sangat solid," tandasnya. (Dny/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya