Konsultan managemen McKinseny & Co yakin suntikan dana dalam jumlah besar dibutuhkan untuk membuat ekonomi dunia terus bertumbuhan. Perusahaan pengelola keuangan seperti Morgan Stanley dan BlackRock kini mengantre untuk memutar dana-dana tersebut.
"Pada dasarnya kita harus mengganti seluruh infrastruktur menghadapi kondisi planet. Hal ini membutuhkan dana yang sangat besar," kata praktisi infrastruktur global dari McKinsey, Robert Palter seperti dikutip laman CNCB, Minggu (8/12/2013).
McKinsey memperkirakan dunia membutuhkan dana investasi infrastruktur hingga US$ 57 triliun hingga 2030 guna mendukung pertumbuhan ekonomi dunia. Sebagian dana tersebut diperlukan untuk membiayai infrastruktur jalan, pembangkit listrik, dan air besih.
Pada saat bersamaan, pemerintah AS mulai memberikan kesempatan bagi dana swasta untuk mengambil alih peran pendanaan dari pemerintah, khususnya di tingkat negara bagian.
"Kita sekarang sedang dalam tahap awal dari pasar infrastruktur yang baru," katanya.
Head of Strategi Morgan Stanley, Chris Koski mengakui banyaknya peluang investasi di bidang energi khususa di bisnis perantara di utara Amerika.
Sementara di kawasan Eropa, peluang investasi sebagian besar merupakan hasil dari deleveraging, kebutuhan belanja modal, dan perubahan kebijakan. Di kawasan Asia Pasifik, privatisasi menjadi pilihan investor untuk mencari pendanaan. (Shd)
"Pada dasarnya kita harus mengganti seluruh infrastruktur menghadapi kondisi planet. Hal ini membutuhkan dana yang sangat besar," kata praktisi infrastruktur global dari McKinsey, Robert Palter seperti dikutip laman CNCB, Minggu (8/12/2013).
McKinsey memperkirakan dunia membutuhkan dana investasi infrastruktur hingga US$ 57 triliun hingga 2030 guna mendukung pertumbuhan ekonomi dunia. Sebagian dana tersebut diperlukan untuk membiayai infrastruktur jalan, pembangkit listrik, dan air besih.
Pada saat bersamaan, pemerintah AS mulai memberikan kesempatan bagi dana swasta untuk mengambil alih peran pendanaan dari pemerintah, khususnya di tingkat negara bagian.
"Kita sekarang sedang dalam tahap awal dari pasar infrastruktur yang baru," katanya.
Head of Strategi Morgan Stanley, Chris Koski mengakui banyaknya peluang investasi di bidang energi khususa di bisnis perantara di utara Amerika.
Sementara di kawasan Eropa, peluang investasi sebagian besar merupakan hasil dari deleveraging, kebutuhan belanja modal, dan perubahan kebijakan. Di kawasan Asia Pasifik, privatisasi menjadi pilihan investor untuk mencari pendanaan. (Shd)