Terangi Daerah Terpencil, Total Produksi Lampu Surya Awango

Untuk menerangi daerah terpencil, PT Total E&P Indonesie melalui PT TATS Indonesia meluncurkan lampu tenaga surya Awango.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 18 Des 2013, 08:55 WIB
Diterbitkan 18 Des 2013, 08:55 WIB
lampu-131021b.jpg

Untuk menerangi daerah terpencil yang belum terjangkau listrik, PT Total E&P Indonesie melalui PT TATS Indonesia meluncurkan lampu tenaga surya Awango

Direktur PT TATSI Suharmoko mengatakan, Awango merupakan suatu brand kegiatan bisnis yang berorientasi sosial program akses energi melalui produk lampu tenaga surya berkualitas tinggi.

"Dengan harganya terjangkau, dan cahayanya paling sedikit dua kali lebih terang ketimbang lentera minyak tanah," kata Suaharmoko dalam laporan tertulisnya, di Jakarta, Rabu (18/12/2013).

Tiga produk Awango by Total yang sudah beredar luas di pasar Indonesia adalah Dlight S20 yang dapat tahan 8 jam penggunaan, dapat di-charge dengan listrik AC atau tenaga surya (dual charging), Dlight S300 dengan daya tahan 16 jam (dual charging, bisa dipakai untuk men-charge ponsel), dan Sundaya Ulitium dengan daya tahan 60 jam, (dual charging, bisa dipakai hingga 4 lampu, dapat dipakai men-charge ponsel ).

Dalam menjalankan kegiatannya di Indonesia, PT TATSI, yang merupakan bagian dari Total Group sangat didukung oleh Total E&P Indonesie.

President Direktur Total E&P Indonesie, Elisabeth Proust, mengungkapkan upaya ini merupakan sumbangsih Total untuk membantu jutaan rumah tangga di Indonesia untuk mendapatkan akses terhadap penerangan.

"Di Indonesia terdapat 16,78 juta rumah tangga atau 26,63% yang belum tersambung ke jaringan listrik PLN," tuturnya.

Sedangkan program pada 2014 mendatang adalah meningkatkan usaha hingga menjangkau ke seluruh pelosok Indonesia.

Melalui Awango by Total, perusahaan minyak asal Prancis ini telah mengembangkan sebuah bisnis sosial yaitu perusahaan yang mempunyai misi sosial namun dijalankan dengan prinsip-prinsip bisnis pada umumnya yang berorientasi pasar. Tujuannya adalah memberikan manfaat sosial, ekonomi dan lingkungan kepada masyarakat mendukung kegiatan ekonomi dan membangun usaha berkelanjutan.

Indonesia merupakan satu dari tiga negara (bersama Kamerun dan Kenya) yang dijadikan proyek percontohan usaha ini, ketika program Access to Solar diluncurkan pada 2010, dan sekarang sudah berkembang di 17 negara. Awango by Total menargetkan lampu tenaga surya dapat menjangkau 5 juta jiwa (1 juta rumah tangga) di seluruh dunia pada 2015.

PT TATSI didirikan pada Agustus 2011, dan sejak November 2011 hingga Oktober 2013 telah menjual 34 ribu lampu terutama di kawasan terpencil di Jawa Timur, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Kalimantan Timur, Sulewesi, dan NTT) dan menjangkau 170 ribu penduduk. Kegiatan distribusi dilakukan bekerjasama dengan berbagai pihak seperti: koperasi, LSM, yayasan, PT, CV dan lain-lain. (Pew/Ndw)

Baca juga:

RI Butuh Rp 18,5 Triliun untuk Kembangkan Listrik Matahari

Ditawarkan 72 Proyek Listrik Matahari

Pasok Pulau Terpencil, Harga Jual Listrik Surya 25 Sen per Kwh

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya