10 Kesalahan Perusahaan Paling Parah di 2013 (II)

Tak hanya bisnis kecil, perusahaan dengan nama besar pun tak luput dari kesalahan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 24 Des 2013, 07:25 WIB
Diterbitkan 24 Des 2013, 07:25 WIB
multi-perusahaan-parah-a-131224a.jpg

Tahun ini merupakan momen besar bagi CEO sejumlah perusahaan yang terbukti mampu meraup keuntungan dalam jumlah sangat besar. Namun tingginya gaji para CEO tak menjamin perusahaan yang dipimpinnya tak pernah melakukan kesalahan sedikitpun.

Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (24/12/2013), tak hanya bisnis kecil, perusahaan dengan nama besar pun tak luput dari kesalahan. Bahkan perusahaan ternama seperti McDonald's pun dapat melakukan kesalahan kontroversial yang membuat gerah sebagian pihak termasuk pegawainya.

Bagaimana tidak, dibanding menaikan upah pekerja, McDonald's lebih memilih menyewa penasehat keuangan dengan bayaran tinggi. Penasehat tersebut disewa untuk memberikan saran pengelolaan uang secara efektif pada seluruh karyawan berpendapatan rendah.

Namun, kesalahpahaman juga bisa mendatangkan protes keras bagi sejumlah perusahaan. Untuk semua kesalahannya, sebagian perusahaan memilih untuk memintah maaf sementara lainnya tampak lebih acuh.

Selengkapnya, berikut 10 kesalahan besar perusahaan sepanjang 2013: (Baca 5 kesalahan lainnya disini)


6. Memproduksi celana yang terlalu ketat

Perusahaan pembuat celana yoga Lululemon Athletica sangat terkenal saat tren olahraga tersebut melanda pasarnya. Sayangnya, perusahaan justru mendapat kritikan dan protes dari para praktisi yoga karena celananya yang terlalu tipis.

Bahkan bagi para wanita, pakaian yoga tersebut membuat tubuhnya seperti sedang telanjang karena terlalu tipis. Kesalahan desain dan produksi itu justru berbalik menjadi citra negatif bagi Lululemon.


7. Tidak menaikkan gaji karyawan

Perusahaan makanan cepat saji Mcdonald's juga sempat membuat kesalahan yang kontroversial. Di tengah tuntutan kenaikan upah pegawainya, perusahaan justru mengambil keputusan yang membuat para karyawan semakin geram.

Alih-alih menaikkan gaji karyawannya, McDonald's justru menyewa seorang penasehat keuangan. Dia diminta untuk memberikan saran dan mengajarkan cara pengelolaan upah rendah tersebut agar tetap bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Pihak dari McDonald's mengatakan, dokter dan pengacara juga menghabiskan banyak uang untuk membayar penasehat keuangan. Maka tak hera, jika McDonald's lebih memilih membayarnya dibandingkan menaikan gaji karyawan.


8.  Kebakaran di kapal pesiar mewah

Kapal pesiar Costa Concordia dari perusahaan Carnival Cruise Lines menawarkan perjalanan yang sangat romatis. Namun becana yang terjadi pada karnaval Costa Concordia tahun lalu akan membuat para calon penumpangnya berpikir dua kali.

Terjadi keruntuhan akibat kebakaran besar di bagian mesin yang membuat 4.200 wisatawan terjebak di tengah toilet yang meluap, kekurangan makanan dan kepanasan karena tak ada pendingin ruangan.

Perusahaan dituntut untuk memasang alarm tanda kecelakaan. Banyak masyarakat yang menyayangkan penumpang kapal mewah tersebut justru harus menderita.


9.  Tidak menyediakan ukuran pakaian XL dan XXL

Abercrombie & Fitch (A&F) merupakan perusahaan ritel AS yang fokus menjual pakaian untuk pelanggan berusia 18 hingga 22 tahun. A&F tahu benar cara memasuki pasar kaula muda.

Di depan toko tampak para pelayan pria dan wanita yang berpakaian minim menyapa di pintu. Selain itu musik yang menyegarkan juga mengiringi setiap konsumen yang tengah berbelanja.

Sayangnya, A&F memproduksi jeans yang sangat ketat yang sulit dikenakan banyak orang. Selain itu, perusahaan juga tidak menyediakan pakaian berukuran XL dan XXL bagi para wanita. Kondisi tersebut membuatnya menuai banyak kritik dari masyarakat.


10. Menyinggung perasaan pelanggan

Sejumlah perusahaan tampaknya harus belajar dari kesalahan bisnis ritel Target, untuk tidak pernah membahas berat badan wanita dalam mengiklankan produknya. Pasalnya, berat badan merupakan subjek yang sangat sensitif bagi wanita.

Dalam salah satu iklannya, perusahaan tersebut menyertakan `plus size` diantara dua gaun yang model dan warnanya sama persis. Setelah menerima sejumlah kritik, perusahaan menghapus tulisan tersebut dan meminta maaf jika telah menyinggung perasaan pelanggannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya