Modal Tipis, Bank Danamon Absen Danai Proyek Kilang Minyak

Danamon memilih untuk fokus pada pembiayaan korporasi di sektor perdagangan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 12 Feb 2014, 20:05 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2014, 20:05 WIB
bank-danamon121022b.jpg
Rencana pemerintah membangun kilang minyak mentah berkapasitas 300 ribu barel per hari tak memikat hati PT Bank Danamon Tbk. Maklum saja, investasi kilang minyak mentah ini ditaksir membutuhkan dana hingga mencapai Rp 90 triliun.

Direktur Bank Danamon, Vera Eve Lim dia dalam Paparan Kinerja 2013 di kantornya, Jakarta, Rabu (12/2/2014) mengatakan, penyaluran pembiayaan untuk korporasi perseroan selama ini difokuskan pada sektor perdagangan.

Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pembiayaan korporasi di sektor perdagangan bakal naik 6%. pada tahun lalu, penyaluran kredit ke segmen korporasi tumbuh 49% menjadi Rp 18,8 triliun.

Vera mengakui, perseroan saat ini memang tidak memiliki modal besar untuk ikut berpartisipasi membiayai proyek pembangunan kilang minyak mentah. "Investasinya kan sangat besar, kami tidak punya modal. Jadi tidak ikut partisipasi (danai pembangunan kilang minyak)," ujarnya.

Berdasarkan laporan kinerja perseroan per 31 Desember 2013, laba bersih emiten berkode BDMN ini mencapai Rp 4,04 triliun atau naik 1% dari sebelumnya Rp 4,01 triliun. Capaian ini ditopang dari pendapatan bunga bersih menjadi Rp 13,53 triliun, meningkat 5% dari realisasi 2012 sebesar Rp 12,92 triliun.

Pendapatan jasa dan operasional masing-masing tercatat sebesar Rp 4,93 triliun dan Rp 18,46 triliun atau mengalami pertumbuhan 11% dan 6%.

Sayangnya, beban operasional membengkak 10% menjadi Rp 9,69 triliun dari periode tahun sebelumnya yang mencapai Rp 8,81 triliun. Sementara ekuitas perseroan naik 10% mencapai Rp 31,25 triliun dari Rp 28,49 triliun di 2012.

Sebelumnya, pemerintah sejak Selasa (11/2/2014) yang diwakili Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo, Wakil Menteri Keuangan (Bambang Brodjonegoro) dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (Mahendra Siregar) terbang ke Singapura untuk menawarkan kilang minyak mentah ke investor di seluruh dunia. Di negeri Singa itu, pemerintah dan investor akan melakukan konsultasi pasar.

"Kami akan undang investor dari seluruh dunia untuk menawarkan pembangunan kilang kapasitas 300 ribu barel per hari sebanyak satu unit," tambah Wamen ESDM Susilo.(Fik/Shd)

*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya