PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) merangkul 26 bank nasional untuk menandatangani perjanjian mini master repurchase agreement (Mini MRA).
Perjanjian ini menjadi landasan hukum guna melakukan transaksi repurchase agreement (Repo) dalam rangka mengurangi ketatnya likuiditas rupiah di pasar uang.
Penandatanganan ini dilakukan oleh direksi BNI, termasuk Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dan direksi bank peserta.
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Tihargo, dan lainnya.
Gatot mengungkapkan, kondisi likuiditas rupiah semakin ketat bukan karena kelangkaan rupiah di pasar. Namun akibat ketidakmerataan distribusi likuiditas rupiah antar bank.
"Kondisi ini mendorong persaingan sengit terjadi dalam menggalang dana pihak ketiga (DPK). Bank kecil sering mengalami kesulitan meminjam dana di pasar uang melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB)," jelas dia di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Di sinilah peran transaksi repo menjadi penting. Kata Gatot, transaksi repo akan semakin mudah karena ada jaminan surat berharga sehingga dapat memitigasi risiko kredit.
Langkah selanjutnya, tambahnya, bank peserta mini MRA dapat menggunakan transaksi repo yang bersifat secured sebagai alternatif terhadap PUAB untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
"Dalam transaksi ini, bank peminjam akan menyerahkan surat berharga, bisa berupa Surat Berharga Negara (SBN), sertifikasi Bank Indonesia (SBI), atau sertifikat Deposito BI (SDBI) kepada bank pemberi pinjaman selama kontrak berlangsung sebagai jaminan dana yang diterima sehingga membantu bank melakukan mitigasi risiko kredit," paparnya.
Berdasarkan data BI, selama 2013, volume rata-rata PUAB adalah Rp 10,7 triliun per hari dan repo Rp 146 miliar per hari. Sejak BI meluncurkan mini MRA yang ditanda tangani oleh 8 bank pionir terjadi peningkatan volume repo mencapai rata-rata Rp 740 miliar per hari hingga pertengahan Februari 2014. (Fik/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
BI Fasilitasi Transaksi Repo Delapan Bank Lokal
BI Tambah Dana Antisipasi Krisis dengan Jepang
BI Perketat Penyertaan Modal Bank ke Luar Negeri
Perjanjian ini menjadi landasan hukum guna melakukan transaksi repurchase agreement (Repo) dalam rangka mengurangi ketatnya likuiditas rupiah di pasar uang.
Penandatanganan ini dilakukan oleh direksi BNI, termasuk Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo dan direksi bank peserta.
Dalam acara tersebut, dihadiri oleh Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nelson Tampubolon, Deputi Bidang Usaha Jasa Kementerian BUMN Gatot Tihargo, dan lainnya.
Gatot mengungkapkan, kondisi likuiditas rupiah semakin ketat bukan karena kelangkaan rupiah di pasar. Namun akibat ketidakmerataan distribusi likuiditas rupiah antar bank.
"Kondisi ini mendorong persaingan sengit terjadi dalam menggalang dana pihak ketiga (DPK). Bank kecil sering mengalami kesulitan meminjam dana di pasar uang melalui Pasar Uang Antar Bank (PUAB)," jelas dia di kantornya, Jakarta, Jumat (14/2/2014).
Di sinilah peran transaksi repo menjadi penting. Kata Gatot, transaksi repo akan semakin mudah karena ada jaminan surat berharga sehingga dapat memitigasi risiko kredit.
Langkah selanjutnya, tambahnya, bank peserta mini MRA dapat menggunakan transaksi repo yang bersifat secured sebagai alternatif terhadap PUAB untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya.
"Dalam transaksi ini, bank peminjam akan menyerahkan surat berharga, bisa berupa Surat Berharga Negara (SBN), sertifikasi Bank Indonesia (SBI), atau sertifikat Deposito BI (SDBI) kepada bank pemberi pinjaman selama kontrak berlangsung sebagai jaminan dana yang diterima sehingga membantu bank melakukan mitigasi risiko kredit," paparnya.
Berdasarkan data BI, selama 2013, volume rata-rata PUAB adalah Rp 10,7 triliun per hari dan repo Rp 146 miliar per hari. Sejak BI meluncurkan mini MRA yang ditanda tangani oleh 8 bank pionir terjadi peningkatan volume repo mencapai rata-rata Rp 740 miliar per hari hingga pertengahan Februari 2014. (Fik/Ahm)
*Bagi Anda yang ingin mengetahui hasil ujian CPNS Honorer K2 2013 silakan klik di cpns.liputan6.com
Baca juga:
BI Fasilitasi Transaksi Repo Delapan Bank Lokal
BI Tambah Dana Antisipasi Krisis dengan Jepang
BI Perketat Penyertaan Modal Bank ke Luar Negeri