Perum Jamkrindo berupaya memacu bisnis penjaminan proyek (surety bond) dari berbagai perusahaan baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta. Alasannya, belanja modal perusahaan pelat merah ditaksir mencapai Rp 288 triliun tahun ini.
Direktur Keuangan Jamkrindo I Rusdonobanu mengatakan, pihaknya memasarkan produk penjaminan proyek mulai tahun lalu.
"Tahun lalu kami menjamin proyek dari BUMN dan perusahaan swasta sebesar Rp 700 miliar dan jumlah ini akan meningkat signifikan di tahun depan," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Perusahaan, kata dia, menargetkan bisa menjamin proyek senilai Rp 3 triliun sepanjang 2014. Pasalnya, perusahaan belanja modal ratusan perusahaan pelat merah yang diperkirakan sebesar Rp 288 triliun di tahun ini.
"Kami ingin merealisasikannya melalui sinergi dengan BUMN untuk menjamin proyek lebuh besar lagi, sebab belanja modal BUMN mencapai Rp 288 triliun dengan porsi proyek konstruksi senilai Rp 46 triliun," jelasnya.
Pada akhir 2013, Jamkrindo membukukan pendapatan imbal jasa penjaminan bersih senilai Rp 1,33 triliun atau naik dari sebelumnya Rp 1,17 triliun.
Sementara jumlah beban klaim ikut terkerek naik menjadi Rp 964,33 miliar dibanding realisasi 2012 senilai Rp 770,24 miliar.
Sehingga pendapatan jaminan bersih mencapai Rp 367,15 miliar di tahun lalu. Pendapatan investasi bersih menembus Rp 286,81 miliar atau meningkat dari 2012 sebesar Rp 205,80 miliar. Sedangkan beban usaha secara keseluruhan mencapai Rp 220,51 miliar.
"Laba sebelum pajaknya juga meningkat dari Rp 562,27 miliar di 2012 menjadi Rp 596,11 miliar. Dan realisasi laba bersih perusahaan tercatat Rp 525,21 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 509,52 miliar," pungkas Rusdonobanu. (Fik/Nrm)
Direktur Keuangan Jamkrindo I Rusdonobanu mengatakan, pihaknya memasarkan produk penjaminan proyek mulai tahun lalu.
"Tahun lalu kami menjamin proyek dari BUMN dan perusahaan swasta sebesar Rp 700 miliar dan jumlah ini akan meningkat signifikan di tahun depan," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (21/2/2014).
Perusahaan, kata dia, menargetkan bisa menjamin proyek senilai Rp 3 triliun sepanjang 2014. Pasalnya, perusahaan belanja modal ratusan perusahaan pelat merah yang diperkirakan sebesar Rp 288 triliun di tahun ini.
"Kami ingin merealisasikannya melalui sinergi dengan BUMN untuk menjamin proyek lebuh besar lagi, sebab belanja modal BUMN mencapai Rp 288 triliun dengan porsi proyek konstruksi senilai Rp 46 triliun," jelasnya.
Pada akhir 2013, Jamkrindo membukukan pendapatan imbal jasa penjaminan bersih senilai Rp 1,33 triliun atau naik dari sebelumnya Rp 1,17 triliun.
Sementara jumlah beban klaim ikut terkerek naik menjadi Rp 964,33 miliar dibanding realisasi 2012 senilai Rp 770,24 miliar.
Sehingga pendapatan jaminan bersih mencapai Rp 367,15 miliar di tahun lalu. Pendapatan investasi bersih menembus Rp 286,81 miliar atau meningkat dari 2012 sebesar Rp 205,80 miliar. Sedangkan beban usaha secara keseluruhan mencapai Rp 220,51 miliar.
"Laba sebelum pajaknya juga meningkat dari Rp 562,27 miliar di 2012 menjadi Rp 596,11 miliar. Dan realisasi laba bersih perusahaan tercatat Rp 525,21 miliar atau naik dari sebelumnya Rp 509,52 miliar," pungkas Rusdonobanu. (Fik/Nrm)