Liputan6.com, Beijing- Perbedaan waktu dengan Brasil sebagai tuan rumah Piala Dunia 2014 membuat jadwal pertandingan sepakbola di kawasan Asia berlangsung mulai tengah malam hingga pukul enam pagi. Kondisi tersebut mendorong para pegawai di China berniat bolos dari pekerjaannya demi menonton tim jagoannya berlaga di ajang olahraga bergengsi tersebut.
Mengutip laman CNBC, Kamis (12/6/2014), demam bola memang diprediksi akan menyerang sebagian besar pegawai dan para pelaku bisnis di Asia. Namun dengan jadwal pertandingan yang berlangsung dini hari, para pegawai diprediksi akan mengalami hari-hari kerja yang sulit.
Baca Juga
Patrick Kluivert Berharap Capai Prestasi Pribadi dengan Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Impian Semua Orang
Erick Thohir Percepat Target Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia dari Tahun 2038 menjadi 2026
Apakah Duet Louis van Gaal dan Patrick Kluivert yang Sukses Bawa Belanda ke Posisi 3 di Piala Dunia 2014 Akan Berhasil di Timnas Indonesia?
Sejauh ini, sejumlah perusahaan China telah bersiap menghadapinya. Beberapa hari menjelang pertandingan pertama Piala Dunia, situs perdagangan elektronik (e-commerce) Taobao mulai menjual surat palsu keterangan dokter dengan harga di atas US$ 50 atau Rp 590 ribu (kurs: Rp 11.816 per dolar AS).
Advertisement
Surat keterangan tersebut berisi keterangan medis pribadi, diagnosa dan jangka waktu sakit pegawai. Uniknya, beberapa surat keterangan palsu tersebut bahkan disertai cap dari rumah sakit untuk menunjukkan keasliannya.
Sementara bagi para profesional yang tidak ingin bolos, mengatur waktu tidur merupakan suatu keharusan. Beberapa di antara pegawai bahkan telah menyusun agenda kerja dan jadwal menonton bola selama Piala Dunia berlangsung.
"Saya akan tidur selama empat jam setelah tiba di rumah, lalu bangun tengah malam untuk menonton bola, lalu tidur lagi empat jam (jika tidak ada pertandingan pukul 3 pagi) lalu menonton pertandingan pukul 6. Selama saya tidur delapan jam, sepakbola tak akan mempengaruhi kinerja saya," ungkap seorang bankir di Singapura, Russell Curtis.
Sebuah survei yang digelar eFinancialCareers di Singapura, Hong Kong dan China bahkan menunjukkan 26 persen responden berniat bekerja seharian dan menonton bola semalam suntuk. (Sis/Nurseffi Dwi Wahyuni)