4 Pelatih Top yang Masih Menganggur

Mereka memiliki prestasi, namun keberadaannya untuk sementara tidak dimaksimalkan tim-tim manapun.

oleh Bagusthira Evan Pratama diperbarui 20 Jul 2014, 15:05 WIB
Diterbitkan 20 Jul 2014, 15:05 WIB
Belanda Permalukan Brasil 3-0
Pelatih Brasil, Luiz Felipe Scolari, menutup wajahnya menyaksikan tim asuhannya dipermalukan Belanda 0-3 di laga perebutan tempat ketiga Piala Dunia 2014 di Stadion Nasional Brasilia, (13/7/2014). (REUTERS/Ueslei Marcelino)

Liputan6.com,- Jelang kompetisi musim depan, beberapa pelatih terkenal justru masih menganggur. Walaupun memiliki rapor yang cukup bagus, mereka hingga kini masih belum menangani sebuah klub atau tim nasional manapun.

Selain karena faktor mengundurkan diri, bebrapa pelatih terpaksa menganggur karena dipecat dari jabatannya. Berikut, Liputan6.com memaparkan 4 pelatih terkenal yang masih menganggur.

Roberto Mancini

roberto-mancini-120917-logo

1. Roberto Mancini

Pelatih kebangsaan Italia ini menganggur sejak memutuskan berpisah dari Galatasaray. Mancini meninggalkan klub asal Turki tersebut pada Juni 2014 lalu.

Mancini berharap dirinya terpilih menjadi penerus Cesare Prandelli sebagai pelatih tim nasional Italia. Namun dalam beberapa hari terakhir, namanya kian terbelakang karena muncul Antonio Conte yang juga dijadikan kandidat sebagai pelatih Gli Azzurri.

Soal prestasi, Mancini pernah mengantarkan klub yang dilatihnya meraih banyak trofi. Bersama Inter Milan musim 2004 sampai 2008, Mancini sukses mempersembahkan tiga trofi Scudetto, dua Coppa Italia, dan dua Piala Super Italia.

Saat menangani Manchester City sejak Desember 2009 hingga Mei 2013, pelatih berusia 49 tahun itu berhasil memberikan satu trofi Liga Premier, FA Cup, dan Community Shield.

Lalu saat menangani Galatasaray di musim 2013/2014, Don Mancio mampu membawa skuat asuhannya menjuarai kompetisi Turki Cup.

Roberto Di Matteo

img_di-matteo-120521.jpg
Aksi suit caretaker Chelsea Roberto Di Matteo di laga final Liga Champions melawan Bayern Muenchen di Allianz Arena, 19 Mei 2012. Chelsea menang 4-3 lewat adu penalti. AFP PHOTO / ADRIAN DENNIS

2. Roberto Di Matteo

Chelsea melakukan perjudian besar dengan menunjuk Roberto Di Matteo sebagai manajer tim menggantikan peran Andre Villas-Boas yang dipecat pada Maret 2012 lalu. Namun pada akhirnya perjudian tersebut menghasilkan sesuatu yang sangat membanggakan. Di Matteo berhasil mengantarkan The Blues meraih gelar juara Liga Champions.

Sosok Di Matteo sebenarnya belum lama menghiasi daftar pelatih di Liga Premier. Ia baru memulai karier kepelatihannya pada Juli 2009 lalu. Saat itu Di Matteo menangani West Bromwich Albion. Bersama The Baggies, Di Matteo bertahan hingga Februari 2011.

Selain trofi Liga Champions, pria kebangsaan Italia itu juga mengantarkan Chelsea merebut gelar juara FA Cup musim 2011/2012. Di partai final, Chelsea mengalahkan Liverpool dengan skor 2-1.

Di Matteo dipecat Chelsea pada November 2012. Hingga saat ini, Di Matteo belum dipercaya lagi untuk menangani sebuah klub atau tim nasional.

David Moyes

Manajer Manchester United, David Moyes
ANDREW YATES/AFP

3. David Moyes

Pria kebangsaan Skotlandia ini sempat disebut-sebut sebagai suksesor Sir Alex Ferguson. Namun anggapan itu terbantahkan karena Moyes tak mampu membawa Manchester United bersaing di papan atas klasemen Liga Premier.

Mantan manajer Everton itu juga tak mampu membawa MU bersaing ketat di ajang lainnya. Akibatnya, Moyes dipecat pada April 2014.

Meski demikian, Moyes masih bisa menyumbang satu trofi untuk kubu The Red Devils. Pelatih berusia 51 tahun itu mampu mengantarkan MU merebut juara Community Shield setelah mengalahkan Wigan Athletic dengan skor 2-0.

Luiz Felipe Scolari

Delapan Pelatih Siap Beradu Strategi di Perempat Final PD 2014
Big Phil menjadi julukan bagi Luiz Felipe Scolari, pelatih Timnas Brasil. Pelatih berusia 65 tahun ini menangani Neymar dkk sejak 2012. (REUTERS/Sergio Perez)

4. Luiz Felipe Scolari

Sebelum Piala Dunia 2014 dimulai, masyarakat Brasil menaruh harapan besar pada Luiz Felipe Scolari. Pelatih berusia 65 tahun itu diharapkan bisa membawa tim Samba juara Piala Dunia.

Namun kenyataan berkata lain. Di tangan Scolari, Brasil tampil sangat buruk. Di tanah kelahirannya sendiri, para pemain Brasil dipaksa menyerah 1-7 oleh Jerman. Mereka pun akhirnya gugur di babak semifinal.

Kekalahan kembali diterima pasukan Scolari pada partai perebutan juara ketiga. Menghadapi Belanda, Brasil takluk tiga gol tanpa balas.

Hasil tersebut merupakan yang terburuk selama Brasil mengikuti ajang Piala Dunia. Scolari akhirnya mengundurkan diri dari jabatannya. Namun banyak yang bilang kalau mantan manajer Chelsea itu dipecat oleh federasi sepakbola Brasil (CBF).

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya