Makna Runtuhnya Tembok Berlin Bagi Legenda Jerman

Mantan pemain tim nasional Jerman Timur Matthias Sammer mengatakan kalau runtuhnya Tembok Berlin berarti banyak untuknya kala itu

oleh Risa Kosasih diperbarui 10 Nov 2014, 19:51 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 19:51 WIB
Saat mendengar berita runtuhnya Tembok Berlin, Sammer senang luar biasa
Matthias Sammer mengatakan kalau runtuhnya Tembok Berlin berarti banyak untuknya kala itu

Liputan6.com, Berlin - Direktur olahraga Bayern Muenchen yang sekaligus mantan pemain tim nasional Jerman Timur Matthias Sammer mengatakan kalau runtuhnya Tembok Berlin pada 9 November 25 tahun yang lalu, memiliki makna khusus baginya.

Sammer yang bermain untuk Borussia Dortmund pada akhir karirenya sebagai pesepakbola, memimpikan dapat bermain di klub Bundesliga. Dibukanya perbatasan antara Jerman Barat dan Jerman Timur pada 9 November 1989 menandakan runtuhnya Republik Demokratis Jerman (GDR) hingga berakhir pada unifikasi Jerman pada 1990.

Berdirinya Jerman Bersatu mengubah kehidupan jutaan rakyat eks Jerman Timur seperti Sammer, yang terperangkap pada pemerintahan berhaluan sayap kiri.

Kini, Sammer menjabat sebagai direktur olahraga klub di bagian barat Jerman, Bayern Munich. Ia turut berjasa membawa timnya memenangi Liga Champions pada 2013 serta membawa pelatih Pep Guardiola datang ke Allianz Arena.

Selama karirenya sebagai pemain bola, Sammer tampil sebanyak 23 kali untuk Jerman Timur. Kemudian, usai penyatuan Jerman pada 1990, ia membela Jerman sebanyak 51 kali, termasuk ketika mengangkat Piala Eropa 1996 di Inggris.

Sammer Pernah Impikan Main di Bundesliga

Sammer pernah memenangkan Liga Champions pada 1997 serta menerima Ballon d'Or pada 1996. Saat mendengar berita runtuhnya Tembok Berlin, dia senang luar biasa.

"Kami sedang bersiap-siap di Leipzig untuk kualifikasi Piala Dunia melawan Austria (ketika mendengar berita), tapi pada saat itu, segala sesuatu menguap, tidak hanya sepak bola," kata Sammer kepada harian Bild.

"Di pikiran Anda adalah mimpi itu bisa menjadi kenyataan karena akhirnya bisa bermain di Bundesliga. Itu adalah impian banyak pemain Jerman Timur, sesuatu yang Anda tidak pernah bisa secara terbuka dibicarakan," kenang Sammer.

Sammer bergabung tim Jerman Barat VfB Stuttgart pada bulan Juli 1990, delapan bulan setelah Tembok Berlin runtuh, mencetak 11 gol di musim pertamanya di Bundesliga. Dia membantu klub barunya menjadi juara liga yang pertama usai Jerman bersatu di musim 1991-1992.

"Saya hanya bisa mengatakan apa yang saya rasakan: terima kasih Tuhan kami satu negara lagi. Ini bukan seolah-olah kami masih memiliki masalah, tapi kami bisa sangat bangga. Sebagai contoh, ketika Anda melihat bagaimana desa Dresden telah dibangun kembali, itu luar biasa," tutup Sammer.

Baca Juga

Bintang Porno Ini Janjikan Seks Gratis kepada Tim NBA

Bintang Barcelona Tergiur Bela Chelsea Ketimbang MU

Pemain-pemain Ini Tidak Main di 2 Uji Coba Timnas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya