Liputan6.com, Southampton: Manchester United bangkit. Setelah lebih dari semusim "tidur" pasca ditinggal Sir Alex Ferguson, MU kembali menunjukkan jati diri sebagai tim langganan juara.
Sempat diragukan mampu memberikan sentuhan positif pada awal musim lalu, Setan Merah kembali ke jalur Liga Champions. MU kini menembus jajaran di tim papan menempati peringkat 5 klasemen mengantongi 25 poin.
Baca Juga
Pertandingan di St Mary melawan Soton, sebutan lain Southampton, Senin 8 Desember 2014 (Selasa dinihari WIB) ini ternyata tidak sekadar menjadi ujian konsistensi MU. Ini menjadi laga emosional buat dua pelatih, Louis Van Gaal dan Ronald Koeman.
Advertisement
Dua "meneer" asal Belanda itu diketahui tidak memiliki hubungan harmonis. Belum diketahui pasti pemicu kedua pelatih itu perang dingin di luar lapangan. Namun spekulasi yang berkembang menyebut, bermuara pada 2004 lalu ketika keduanya masih sama-sama di Ajax Amsterdam.
Koeman merasa Van Gaal terlalu banyak mencampuri urusan teknis tim. Padahal, pelatih kawakan itu hanya berstatus sebagai Direktur Teknik timnas. Van Gaal memilih mundur dan kembali bergabung dengan AZ Alkmaar pada 2005. Takdir kembali mempertemukan mantan sejawat itu di Premier League.
Dan jelang pertandingan Soton vs MU, permusuhan dua pelatih itu menjadi perhatian."Saya tidak ingin berbicara mengenai manajer tim lawan. Bersikap profesional lebih bagus menanggapi pertandingan nanti," ujar Van Gaal.
Lanjut ke halaman berikutnya>>
Efek Koeman
Dari segi posisi, Koeman mampu membawa The Saints, julukan Soton, tampil menawan sepanjang musim ini. Dicap sebagai tim papan tengah, dia membuktikan, Soton sudah tidak bisa diremehkan.
Southampton kini menempati peringkat 4 klasemen dengan 25 poin. Koeman pun sadar, pertandingan melawan MU nanti akan sangat menentukan agar bisa bertahan di jajaran tim teratas. Diam-diam dia berdoa agar striker MU, Robin Van Persie kembali mandul.
Memang, memasuki pekan ke 13 Premier League, Van Persie hanya menjaringkan 4 gol. "Dia striker terbaik di MU dan Belanda, tapi saya harap tidak terlalu bersinar saat menghadapi Southampton," kata Koeman.
Berbagai kritik pun menghujani penyerang asal Belanda tersebut. "Jika Anda adalah pemain kelas dunia, Anda harus tahu bahwa Anda akan dikritik jika tidak mencetak gol atau ketika tim Anda kalah."
Advertisement