Bonek Belum Bersatu, Persebaya Ragu Main di Kandang

Persebaya meski demikian bakal mempertimbangkan laga besar atau bigmatch tetap digelar di Stadion Gelora Bung Tomo

oleh Antonius Hermanto diperbarui 26 Jan 2015, 12:27 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2015, 12:27 WIB
Persebaya
Jendri Pitoy (kanan atas) saat berpose dengan rekan-rekannya yang lain di SCM Cup 2015(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Palembang: Persebaya Surabaya harus rela bermain di luar markasnya, stadion Gelora Bung Tomo pada gelaran Indonesia Super League (ISL) 2015. Pasalnya hingga saat ini tim Bajul Ijo belum mendapat dukungan penuh dari para pendukung fanatik mereka, Bonek.

Asisten Manajer Persebaya, Harry "Gendhar" Sulaiman, menyampaikan dua kubu Bonek belum bisa menyatu. Hal ini tentu berimbas dari penjualan tiket selama Persebaya bertanding.

"Ada beberapa pertimbangan, tetapi yang utama dari Bonek. Mereka masih belum menyatu antara Persebaya 1927 dan Persebaya yang sekarang," ujarnya.

Minimnya angka penjualan tiket secara langsung berdampak bagi keuangan klub. Pasalnya pihak klub harus menggelontorkan dana sekitar 140-160 jutaan sekali bertanding di GBT.

"Setiap main di Bung Tomo, kita harus mengeluarkan dana sebesar 140 hingga 160 juta. Kalau dihitung-hitung tentu jika kondisi Bonek seperti sekarang, tidak akan menutup dari penjualan tiket."



Lanjut ke halaman berikutnya---->

Bigmatch di Bung Tomo

Sebagai gantinya, tim Bajul Ijo mempersiapkan stadion Bangkalan, Madura untuk menggelar partai kandang. Akan tetapi Persebaya juga tidak menutup kemungkinan beberapa laga besar akan tetap digelar di GBT.

"Kalau main di Bangkalan, pengeluaran klub bisa ditekan. Dari 13 partai kandang mungkin akan dimainkan di stadion Bangkalan, tapi kita juga harus melihat potensi penjualan tiket besar dari beberapa laga bigmatch," ujarnya.

"Kita akan seleksi lagi nanti, kira-kira partai mana yang akan digelar di Bung Tomo. Kalau partai besar kami prioritaskan di Bung Tomo."

Harry menekankan jika pihaknya terus mencoba untuk berdiskusi dengan bonek pendukung eks Persebaya 1927. Dijelaskannya, Persebaya adalah milik seluruh bonek dan patut didukung penuh.

"Pihak kami sekarang sedang melakukan pendekatan para petinggi Bonek 1927. Saya harap mereka mengerti karena sepak bola tidak dapat dikaitkan dengan hal-hal di luar sepak bola. Persebaya ada untuk mereka, dan mereka juga ada untuk Persebaya," pungkasnya.

Baca Juga:

5 Bintang La Liga Ini Bakal Bikin MU Makin Garang

Singkirkan Chelsea, Manajer Bradford Tantang MU

Hajar Pemain Cordoba, Ronaldo Terancam Sanksi Berat

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya