Liputan6.com, Jakarta- Leg pertama perempat final Liga Champions yang mempertemukan Atletico Madrid dengan rival sekota Real Madrid tak menghasilkan pemenang. Pertandingan di Vicente Calderon itu berakhir imbang tanpa gol, Rabu (15/4/2015) dinihari WIB.
Hasil imbang ini masih membuka peluang kedua tim. Madrid perlu menang tipis 1-0 saja di leg kedua untuk bisa lolos ke babak semifinal. Sedangkan Atletico dituntut meraih kemenangan di Santiago Bernabeu atau minimal imbang dengan mencetak gol.
Dalam laga ini Atletico nyaris kalah. Di babak pertama Madrid memiliki banyak peluang emas, namun tak ada yang membuahkan gol karena kiper Jan Oblak tampil cemerlang di bawah mistar gawang.
Dengan hasil imbang tanpa gol ini Atletico mengukir rekor. Untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka tak terkalahkan dari Madrid dalam tujuh pertemuan berturut-turut. Los Rojiblancos meraih empat kemenangan dan tiga kali imbang sejak kalah di final Liga Champions musim lalu.
Derby Madrid yang tak menghasilkan gol sebenarnya sangat jarang terjadi. Menurut catatan Infostrada, baru kali ini dalam kurun 10 tahun pertemuan Atletico dengan Madrid berakhir imbang tanpa gol.
Selain itu, laga Atletico kontra Madrid juga melahirkan beberapa fakta penting. Berikut fakta menarik yang dikutip Liputan6.com dari berbagai sumber (baca di halaman berikutnya):
2
1. Madrid di laga ini mencatat delapan tembakan ke arah gawang tapi tak ada yang membuahkan gol. Ini baru pertama kali dialami Madrid di arena Liga Champions sejak tahun 2003 ketika melawan Partizan
2. Tidak ada pemain yang membuat pelanggaran lebih banyak daripada Mario Mandzukic di satu laga Liga Champions. Saat melawan Madrid, Mandzukic membuat tujuh pelanggaran.
3. Atletico Madrid sudah tujuh laga tidak terkalahkan bila melawan tim Spanyol di kandang pada kompetisi Eropa (5 menang dan dua imbang). Lima diantaranya didapat dengan clean sheet.
4. Bagi Madrid hasil imbang tanpa gol ini merupakan pengalaman pertama saat melawan sesama tim Spanyol di kompetisi Eropa.
5. Tidak ada kiper Atletico yang membuat penyelamatan lebih banyak daripada Oblak di kompetisi Eropa sejak 2006.
Advertisement