Liputan6.com, Jakarta - Puasa Ramadan memang menjanjikan pahala berlimpah bagi mereka yang beramal saleh. Semua amal baik dilipatgandakan puluhan, bahkan ratusan kali lipat, dengan catatan Anda tidak merusak atau bahkan menghapus pahala puasa.
Untuk menghindari rusak atau terhapusnya pahala puasa Ramadan, Anda perlu tahu hal-hal yang menghapus pahala puasa. Istilah lainnya Muhbithat.
Advertisement
Baca Juga
Muhbithat, yaitu perkara yang membatalkan pahala puasa. Telah disabdakan oleh Rasulullah Saw: "Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan haus." Berikut hal-hal yang dapat membatalkan pahala puasa:
1. Ghibah, yaitu menggunjing sesama muslim tentang sesuatu yang ia tidak suka, meskipun apa yang dipergunjingkan itu benar.
2. Namimah, atau adu domba yaitu menyebarkan perkataan orang lain dengan maksud menimbulkan fitnah atau kerusuhan.
3. Berbohong, yaitu menyampaikan informasi yang tidak sesuai dengan kenyataan.
Simak Video Pilihan Ini:
Sumpah Palsu dan Dusta
4. Melihat kepada yang haram atau yang halal dengan syahwat, yaitu merasa nikmat dengan pandangan tersebut.
5. Sumpah palsu, yaitu bersumpah dengan kebohongan.
6. Ucapan dusta, kata-kata kotor, dan mengamalkannya. Dalam hadits Nabi Saw disebutkan: "Barang siapa yang tidak meninggalkan perkataan dusta dan pengamalannya, maka Allah tidak butuh terhadap puasanya, meskipun ia meninggalkan makanan dan minumannya."
Itulah hal-hal yang dapat menggugurkan pahala puasa meskipun tidak membatalkan puasa. Maka dari itu, puasa tidak hanya menahan diri dari perkara yang membatalkan puasa seperti makan, minum dan lainnnya, tetapi juga menahan diri dari semua perkara haram yang dapat merusak kesempurnaan puasa seperti ghibah, dusta, sumpah palsu, melihat yang diharamkan dan lainnya.
Walaupun maksiat semacam itu haram dilakukan di setiap waktu dan kapanpun, namun lebih diharamkan lagi bagi orang yang berpuasa sebagaimana penjelasan di atas agar kita mendapatkan kesempurnaan dan pahala puasa.
Advertisement
